Rabu 30 Oct 2019 01:32 WIB

Sleman Sosialisasikan Pilkades Elektronik ke Desa-Desa

Pilkades dengan e-voting di Sleman merupakan yang pertama di Yogyakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Pemilihan kepala desa/pilkades (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Pemilihan kepala desa/pilkades (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) terus menggelar sosialisasi soal e-voting dalam Pilkades 2020. Terakhir, dilakukan di Komplek Balai Besar Latihan Masyarakat Yogayarakarta.

Sosialisasi dihadiri camat-camat, kades-kades, unsur-unsur TNI dan Polisi. Agenda itu menghadirkan pemateri dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terkait tata cara dan pemahaman e-voting.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sleman, Priyo Handoyo mengatakan, sosialisasi diperlukan guna menghadirkan satu pemahaman. Utamanya, di tingkat-tingkat kecamatan dan desa.

Terlebih, pelaksanaan Pilkades tinggal beberapa bulan saja. Maka itu, sebelum terjun ke masyarakat, ia merasa, penting disatukan pemahaman di tingkat kecamatan yang melibatkan unsur-unsur terkait.

"Sebab, nantinya kita akan lakukan Pilkades serentak di 49 desa secara elektronik," kata Priyo, Selasa (29/10).

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, menyambut baik sosialisasi tersebut. Sri pribadi menaruh harapan besar kepada sosialisasi ini untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkades elektronik.

"Terlebih, pelaksanaan pilkades dengan e-voting yang akan dilaksanakan Kabupaten Sleman pada 2020 mendatang merupakan yang pertama kali di DIY," ujar Sri.

Ia menilai, kelancaran pelaksanaan pilkades di Sleman dengan e-voting merupakan sebuah keniscayaan yang memerlukan dukungan dan peran aktif semua pihak. Terutama, pemangku-pemangku tingkat kecamatan dan desa.

Sri berharap, sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan dapat memberi wawasan dan sudut pandang. Sehingga, nantiinya pelaksanaan pilkades terlaksana baik, akurat, akuntabel, efektif, efisien dan lancar.

Untuk merealisasikan pilkades melalui e-voting yang jujur, transparan dan kredibel Pemkab Sleman sendiri melibatkan tujuh perguruan tinggi. Mereka terlibat di lapangan sebagai Tenaga Teknis Lapangan (TTL).

Melalui sosialisasi-sosialisasi, ia berharap, informasi-informasi yang ada dapat tersebar lebih luas ke lingkungan sekitar. Sehingga, masyarakat dapat mendapatkan pemahaman yang mumpuni terkait e-voting. 

"Insya Allah dapat terlaksana dengan baik dan lancar," kata Sri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement