Rabu 30 Oct 2019 08:50 WIB

Setahun Jatuhnya Lion Air, CEO Boeing Akui Kesalahan

CEO Boeing jalani dua sidang di Amerika Serikat (AS) terkait kecelakaan 737 MAX.

Red: Budi Raharjo
Boeing 737 Max (Ilustrasi)
Foto: VOA
Boeing 737 Max (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- CEO Boeing Co Dennis Muilenburg dijadwalkan menjalani dua sidang di Amerika Serikat (AS) terkait kecelakaan pesawat jenis 737 MAX yang terjadi di Indonesia dan Etiopia. Ia akan memberikan kesaksian dalam sidang Senat Komite Perdagangan pada Selasa (29/10) waktu setempat dan dalam sidang Kongres AS Komite Transportasi dan Infrastruktur DPR AS pada Rabu (30/10) waktu setempat.

Berdasarkan kesaksian tertulis Muilenburg yang beredar pada Senin (28/10), ia mengakui kesalahan Boeing atas terjadinya dua kecelakaan yang menewaskan total 346 orang di Indonesia dan Etiopia. Pernyataan itu sedianya ia sampaikan di depan Senat AS pada Selasa (29/10) waktu AS, bertepatan dengan peringatan setahun tragedi Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga

"Kami telah belajar dan masih belajar dari kecelakaan ini. Kami tahu kami melakukan kesalahan dan memiliki sejumlah kesalahan," demikian isi kesaksian yang disiapkan Muilenberg.

Hasil investigasi atas kecelakaan yang terjadi di Indonesia dan Etiopia, diketahui bahwa ada malfungsi dalam fitur otomatis 737 MAX. Kegagalan sistem tersebut membuat hidung pesawat turun hingga akhirnya terjatuh.