Rabu 30 Oct 2019 10:53 WIB

Sutradara Visualisasikan Perasaan Seventeen Lewat Kemarin

Sutradara docudrama Kemarin tertantang memvisualisasikan perasaan personel Seventeen.

Rep: Umi Soliha/ Red: Reiny Dwinanda
Kru dan Pemain film 'Kemarin' saat peluncuran teaser dan poster film di Jakarta Selatan, Selasa (29/10).  Film ' Kemarin' adalah film dokumenter yang berkisah tentang kehidupan band Seventeen.
Foto: Republika/Umi Soliha
Kru dan Pemain film 'Kemarin' saat peluncuran teaser dan poster film di Jakarta Selatan, Selasa (29/10). Film ' Kemarin' adalah film dokumenter yang berkisah tentang kehidupan band Seventeen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lagu "Masih Harus di Sini" yang dibawakan dengan syahdu oleh Ifan Seventeen dalam teaser film Kemarin terasa begitu menyayat hati. Betapa tidak, belum lagi mencapai chorus-nya, suara deburan air terdengar.

Ya, Kemarin memang hendak membawa ingatan penonton pada bencana tsunami 2018 yang merenggut nyawa tiga personel Seventeen, manajernya, serta istri Ifan. Sinema produksi Mahakarya Pictures bersama Mahaka Integra Radio itu sekaligus mewujudkan cita-cita Seventeen yang sempat ingin membuat film dokumenter untuk memperingati 20 tahun kiprahnya di industri musik Tanah Air.

Baca Juga

Sutradara Upie Guava mengatakan, dalam proses pembuatan film ada beberapa adegan yang direka ulang, terutama saat tsunami menghatam. Ia ingin penonton bisa merasakan apa yang terjadi saat itu.

"Banyak cerita yang misalkan kita dengerin aja, mungkin ya udah gitu aja. Tapi kalau kita membayangkan perasaan mereka saat itu, banyak emosi yang tidak bisa ditunjukkan dengan omongan saja," ungkap Upie.

Sebagai sutradara, Upie pun tertantang untuk memvisualkan perasaan Seventeen saat tsunami membuyarkan aksi panggung Seventeen di acara gathering PLN di Tanjung Lesung, Anyer, Banten. Ketegangan dan kegelisahan personel Seventeen berusaha ia hadirkan di film dokumenter Kemarin.

"Jadi harus ada reka adegan sehingga penonton bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Ifan, misalnya, saat dua jam terlunta-lunta di laut," ujarnya.

Upie mengatakan, Kemarin banyak menceritakan kejadian setelah musibah tsunami tersebut. Ia berpendapat, perjalanan Ifan dan keluarga personel Seventeen menata hidupnya juga menarik untuk disaksikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement