Rabu 30 Oct 2019 11:43 WIB

Raksasa Batu Bara AS Ajukan Kebangkrutan

Sejumlah produsen batu bara di AS juga mengajukan kebangkrutan pada tahun ini.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Tambang batu bara
Foto: Andika Wahyu/Antara
Tambang batu bara

REPUBLIKA.CO.ID, CHARLESTON - Salah satu perusahaan tambang batu bara utama di Amerika Serikat (AS), Murray Energy, sedang mencari perlindungan kebangkrutan. Meskipun perusahaan mendapatkan keringanan peraturan dari pemerintah AS.

Murray Energy yang berbasis di Ohio mengajukan reorganisasi kebangkrutan Bab 11 pada Selasa (29/10), bergabung dengan daftar penambang yang sedang berjuang karena utilitas beralih dari batu bara ke energi terbarukan yang lebih murah dan kurang berpolusi atau gas alam.

Baca Juga

Pengajuan kebangkrutan ini menandai kegagalan politik yang signifikan bagi Pemerintahan Presiden Donald Trump, yang telah berusaha untuk mengakhiri 'perang terhadap batu bara' oleh Demokrat sebagai bagian penting dari kampanye dan kepresidenannya di masa awal.

Dilansir di AP, Rabu (30/10) disebutkan, Murray Energy adalah produsen batu bara terbesar keempat di AS. Pada tahun 2018, Murray Energy menyumbang 6 persen dari total produksi batu bara AS.

Produsen besar lainnya yang telah mencari perlindungan kebangkrutan tahun ini termasuk Blackjewel Mining di Virginia Barat dan Cloud Peak Energy di Wyoming.

CEO Robert Murray mengatakan, langkah ini diperlukan untuk mengakses uang tunai dan menempatkannya di posisi terbaik untuk kesuksesan jangka panjang. Operasi perusahaan menjangkau Alabama, Illinois, Indiana, Kentucky, Pennsylvania, Utah, dan Virginia Barat, serta Kolombia, Amerika Selatan.

"Preferensi pemerintah terhadap gas dan energi terbarukan untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga batu bara, dikombinasikan dengan pengurangan ekspor batu bara baru-baru ini, memberikan pukulan yang tidak dapat ditahan oleh Murray Energy yang terlalu luas," kata Presiden United Mine Workers of America Cecil Roberts.

"Sekarang tiba bagian di mana pekerja dan keluarga mereka membayar harga untuk pengambilan keputusan perusahaan dan tindakan pemerintah," kata Roberts.

Dia menambahkan, pihaknya memiliki tim hukum, keuangan, dan komunikasi yang akan berjuang untuk melindungi kepentingan anggota di pengadilan kebangkrutan.

Sementara itu Presiden Senat Virginia Barat Mitch Carmichael mengatakan pengajuan kebangkrutan oleh Murray Energy cukup mengejutkan. Ia juga mengkhawatirkan tentang pensiun dan perlindungan pekerja untuk hampir 7.000 karyawan Murray Energy.

Senator AS dari Partai Demokrat Joe Manchin, mengatakan di Twitter bahwa Murray Energy harus terus memenuhi kewajibannya untuk membayar rencana pensiun bagi para penambang.

Raksasa batu bara tersebut telah mengisyaratkan bahwa perusahaan tidak kebal terhadap penurunan industri awal bulan ini ketika mengumumkan kehilangan pinjaman dan pembayaran bunga kepada pemberi pinjaman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement