REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Jutaan warga Kalifornia bersiap menghadapi hari-hari kegelapan karena pemadaman daya akan kembali dilakukan. Keputusan tersebut untuk mencegah angin kencang merusak peralatan dan memicu lebih banyak kebakaran.
Pemadaman terbaru oleh Pacific Gas and Electric Corporation (PG & E) dimulai pada Selasa (29/10) pagi. Diperkirakan akan berdampak pada 605 ribu pelanggan, sekitar 1,5 juta orang. Pengumuman itu datang sebelum pemadaman terakhir, pemadaman untuk lebih dari 2,5 juta orang, usai.
Atas pemutusan daya ini, kondisi masyarakat dibuat kewalahan. Dari pinggiran Kota San Francisco ke utara negara, orang-orang mencari tempat untuk mengisi baterai telepon dan menimbun es untuk makanan yang tidak tahan lama.
Di San Rafael, sebuah kota di utara San Francisco, lalu lintas melambat dan berhenti akibat listrik padam. "Sekolah sudah ditutup. Tidak ada yang bisa keluar dan membeli bahan makanan. Daerah ini benar-benar menerima untung dan rugi,” kata warga sekitar.
PG & E pun terancam menuju kebangkrutan karena tuntutan hukum atas perannya dalam beberapa kebakaran hutan mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan mengakui, meskipun padam, saluran listriknya mungkin telah memulai dua kebakaran kecil selama akhir pekan di San Francisco Bay Area. Saluran transmisi juga mungkin bertanggung jawab atas kebakaran Kincade.
Perusahaan itu telah dikritik habis-habisan karena menangani pemadaman listrik, yang pertama pada awal Oktober. Dalam sebuah laporan baru setebal 230 halaman yang dipublikasikan pada Senin, PG & E mengakui kekurangan yang signifikan dan komunikasinya dengan pelanggan serta agensi tidak memadai.
Perusahaan listrik Southern California Edison telah memutus aliran listrik ke sekitar 800 orang pada Senin malam. Mereka memperingatkan akan mempertimbangkan untuk pemutusan sekitar 400 ribu lebih saat angin kembali pada pertengahan pekan ini. Perusahaan juga menghadapi serangan balasan dari regulator dan anggota parlemen.
Sementara itu, petugas pemadam kebakaran memerangi kebakaran hutan di seluruh negara bagian, Selasa (29/10). Angin diperkirakan akan meningkat lagi, sehingga membuat api akan mudah menyebar.
"Saya tahu momen ini menghasilkan kecemasan yang luar biasa," kata Gubernur Kalifornia Gavin Newsom menyinggung keberadaan dua kobaran api besar.
Kebakaran Kincade di wilayah Sonoma, di utara, telah menghancurkan 124 rumah dan bangunan lainnya serta mengancam 90 ribu bangunan lain. Pemadam kebakaran juga bekerja untuk mengendalikan api di dekat Getty Museum di Los Angeles yang mendorong evakuasi pada Senin.
Angin kencang diperkirakan menyulitkan upaya pemadam kebakaran pada Selasa. "Yang terburuk dari (cuaca) ini akan datang hari ini dan malam ini," kata peramal Pusat Prediksi Cuaca dari Layanan Cuaca Nasional Marc Chenard.
Chenard menyatakan, angin di selatan akan benar-benar meningkat 50 hingga 70 mph. Beberapa embusan bahkan bisa mencapai 80 mph di daerah pegunungan Los Angeles.
Gelombang angin yang disinggung adalah angin Santa Ana di selatan. Chenard menyatakan, keberadaan angin ini mencapai tingkat terburuk pada musim ini dan berlangsung hingga Kamis malam dan wilayah Kalifornia Utara juga tidak akan selamat.
Wilayah sekitar 70 mil di utara San Francisco pada Rabu akan mendapatkan gelombang angin mencapai 65 mph di daerah pegunungan dan 35 mph di lembah dan pantai. Mengingat angin kencang, pihak berwenang mengatakan, banyak pengungsi mungkin tidak dapat kembali ke rumah hari ini.
Peringatan bendera merah pun telah berlaku di seluruh Negara Bagian Kalifornia selama beberapa pekan terakhir. Artinya, kondisi wilayah sangat berisiko untuk kebakaran karena kelembaban rendah, suhu tinggi, dan angin kencang.
Dengan cuaca yang cenderung memburuk, National Weather Service (NWS) mengeluarkan peringatan bendera merah ekstrem untuk sebagian besar wilayah Los Angeles dan Ventura, mulai Selasa malam hingga Kamis malam. Beberapa menyebut peringatan itu belum pernah terjadi sebelumnya. NWS mengatakan, angin Santa Ana bisa menjadi salah satu yang terkuat dalam beberapa waktu terakhir.