REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengunjungi kediaman Komisaris Jenderal Idham Azis yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Usai kunjungan tersebut, mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu belum ingin berbicara banyak soal posisi Kapolri.
Idham hanya meminta doa restu dari semua pihak, agar dirinya diberi kemudahan dalam menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, yang rencananya digelar di Gedung DPR, Jakarta.
"Saya memohon doa restu teman-teman semua, seluruh masyarakat Indonesia, semoga fit and proper test saya bisa berjalan mulus. Bisa diridhoi oleh Allah SWT," ujar Idham di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (30/10).
Rencananya, Komisi III akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan pada pukul 14.00 WIB di Gedung DPR, Jakarta. Jika Idham lolos proses tersebut, ia mengaku siap menjalankan amanah sebagai orang nomor satu di Polri.
"Saya bismillahitawakaltu akan melaksanakan amanah ini dengan sungguh-sungguh, saya kira itu," ujar Idham.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Herman Hery telah melakukan pembicaraan dengan Idham dan keluarganya. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya mengaku ingin mengetahui lebih banyak terkait kehidupan mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu.
"Contoh hal pribadi, bagaimana misalnya kehidupan keluarga bagaimana, istri beliau yang mana, mana putra-putrinya, semua itu kita ingin kenalan,' ujar Herman.
Ia menjelaskan, pertemuan ini merupakan salah satu proses uji kelayakan dan kepatutan bagi Idham Azis. Sebab, Komisi III juga ingin mengetahui cara darinya dalam mengurus sesuatu yang diamanahkan kepada Idham.
"Kami juga berkesimpulan bahwa keluarga ini bisa jadi panutan, yang mana jika nanti dipilih menjadi Kapolri, Bapak (Idham) dan Ibu ini akan jadi Bapak Ibu dari anggota Polri di seluruh Indonesia," ujar Herman.
Diketahui, Idham Azis merupakan calon tunggal Kapolri. Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian pada 1988, yanh disebut mempunyai latar belakang karier yang mirip dengan mantsn Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yakni di bidang anti-terorisme.
Ia pernah menjabat sebagai Kasat Jatantras Polda Metro Jaya, Kasat Reserse Polres Jakbar, Wakapolres Metro Jakbar, dan Kasubden Investigasi Densus 88/Antiteror Baresrim Polri. Serta, Kapolres Metro Jakbar Polda Metro Jaya (2009), Dir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009-2010), Wakadensus 88 (2010-2013), Dirtipikor Bareskrim Polri (2013-2014), Kapolda Sulawesi Tengah.
Idham juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Saat ia tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.