Rabu 30 Oct 2019 15:46 WIB

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Penyerangan SMAN 10 Bandung

Lima orang diperiksa lebih intensif.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Anak Sekolah Tawuran
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Anak Sekolah Tawuran

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung berhasil mengamankan 13 orang terduga pelaku penyerangan kepada SMA Negeri 10 Bandung, Ahad (27/10) malam. Dari 13 orang tersebut, sebanyak lima orang diperiksa lebih intensif oleh jajaran penyidik.

"Telah diamankan 13 orang yang diduga pelaku. Pemeriksaan lebih lanjut, ada lima yang sampai saat masih diperiksa intensif, empat pelajar dari salah satu SMK Negeri di Bandung dan satu alumni dari SMK Negeri di Bandung," ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema di Mapolrestabes Bandung, Rabu (30/10).

Baca Juga

Menurutnya, penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan mengacu kepada informasi yang diterima dari masyarakat, media sosial maupun laporan polisi ke Polrestabes Bandung, Ahad (27/10) melalui Polsek Cibeunying Kidul. Dimana, terjadi pengrusakan fasilitas SMAN 10 Bandung oleh sekelompok remaja yang menggunakan sepeda motor.

Ia mengungkapkan, berdasarkan penyelidikan lebih lanjut, dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi. Maka pihaknya mengamankan 13 orang yang diduga menjadi pelaku penyerangan.

"Saat ini masih melakukan pengembangan dan mengidentifikasi pelaku lainnya," ungkapnya. Dirinya mengatakan, menyikapi masalah tersebut, Polrestabes Bandung akan mengundang  Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) duduk bersama membahas permasalahan tersebut.

"Agar tidak berkembang menjadi masalah pelajar lainnya, melakukan tindakan preentif dan preventif. (Kami) tidak fokus kepada penegakan hukum tapi bagaimana  pencegahan dikemudian hari terkait ada perselisihan pelajar," katanya.

Irman mengatakan, motif penyerangan dipicu saling mengejek di media sosial terkait penyelenggaraan liga pelajar yang berlangsung di Kota Bandung. Menurutnya, pihaknya terus mendalami di media sosial penyebab konflik antar pelajar.

"Sedang kita dalami, kita sedang melakukan pemeriksaan intensif. (Peran alumni) masih didalami intensif, apakah dia mempelopori, mengajak atau memprovokasi. Kita masih melakukan pendalaman," katanya. 

Menurutnya, pihaknya akan segera memanggil pihak terkait dari unsur pemerintah Kota Bandung setelah melakukan pemeriksaan mendalam kepada saksi dan diduga pelaku. "Saya upayakan secepat mungkin," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement