REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat pendapatan usaha di luar konstruksi pada kuartal tiga 2019 mencapai Rp 7,96 triliun Corporate Secretary Jasa Marga M Agus Setiawan mengatakan peningkatan tersebut mencapai 11,6 persen dari kuartal tiga 2018.
"Pertumbuhan positif tersebut ditopang dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 7,36 triliun, dimana pendapatan tol tumbuh sebesar 10,9 persen dibandingkan kuartal tiga 2018," kata Agus, Rabu (30/10).
Dia menjelaskan dari total pendapatan tol tersebut, kontribusi pendapatan tol di ruas-ruas yang dioperasikan oleh anak usaha Jasa Marga yaitu sebesar 17,5 persen. Agus mengatakan angka tersebut, tumbuh dibandingkan kontribusi pada pendapatan tol kuartal tiga tahun lalu yaitu sebesar 13,8 persen.
Dia menilai kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru. "Terutama kesuksesan Jasa Marga dalam menyambungkan jaringan Jalan Tol Trans Jawa pada akhir 2018," ujar Agus.
Agus menambahkan pembangunan ruas-ruas jalan tol baru telah menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hal pengusahaan jalan tol Jasa Marga. Sehingga, kata Agus, total aset perseroan pada kuartal tiga 2019 tercatat sebesar Rp 94,27 triliun atau tumbuh sebesar 14,4 persen dari 2018.
Hingga kuartal tiga 2019, Jasa Marga berhasil mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.041 kilometer dengan penambahan panjang jalan tol baru pada 2019 sepanjang 41,46 kilometer. Jalan tol yang beroperasi pada 2018 antara lain Medan Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi VII (Sei Rampah-Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 kilometer, Pandaan Malang Seksi Pandaan-Singosari sepanjang 30,6 kilometer, dan akses Jalan Tol Gempol-Pandaan sepanjang 1,6 kilometer.
Beberapa proyek jalan tol yang sedang dalam tahap pembangunan dan ditargetkan akan selesai pada 2019 yaitu Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi Singosari-Malang, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, dan Proyek Jalan Tol Serpong-Kunciran.