Rabu 30 Oct 2019 17:21 WIB

Pengusaha Angkutan Bandara Kertajati Gulung Tikar

Pengurangan penerbangan ke Kertajati membuat penumpang angkutan bandara sepi.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah penumpang berada di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Senin (1/7/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah penumpang berada di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Senin (1/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota/Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Karsono mengatakan beberapa pengusaha jasa angkutan ke Bandara Kertajati atau BIJB gulung tikar. Minimnya penumpang jadi alasan pengusaja jasa angkutan bangkrut.

"Kurang lebih secara keseluruhan sudah ada 10 pengusaha jasa angkutan ke Kertajati yang gulung tikar," kata Karsono di Cirebon, Rabu (30/10).

Baca Juga

Menurutnya setelah adanya pengalihan penerbangan domestik dari Bandara Husein ke Kertajati pada bulan Juli lalu, penumpang sempat ramai untuk berbagai tujuan di Jawa Barat. Namun setelah satu bulan penerbangan itu dialihkan, pengusaha angkutan perlahan menerima dampak karena pengguna jasa angkutan mulai sepi.

"Karena penerbangan yang menggunakan pesawat ke Kertajati sudah berkurang," tuturnya.

Padahal lanjut Karsono, para pengusaha sudah berinvestasi kendaraan. Termasuk menempuh perizinan terkait angkutan Bandara Kertajati.

Untuk itu para pengusaha angkutan menginginkan adanya konsisten dari Pemerintah agar Bandara Kertajati bisa digunakan penerbangan komersial di Jawa Barat. "Kalau memang Kertajati difungsikan sebagai penerbangan komersial ya harus konsisten, karena para pengusaha sudah menempuh perizinan dan juga investasi yang tidak sedikit," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement