Rabu 30 Oct 2019 17:52 WIB

Angkutan Pengumpan LRT Harus Mulai Disiapkan

LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada 2021.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Progress Pembangunan LRT. Konstruksi LRT menunggu penyambungan di atas peremptan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Progress Pembangunan LRT. Konstruksi LRT menunggu penyambungan di atas peremptan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Daerah serta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) diminta menyiapkan angkutan pengumpan (feeder) yang bisa mengangkut masyarakat dari dan ke stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek. Persiapan angkutan pengumpan harus dilakukan sedari sekarang agar siap ketika LRT beroperasi.

“Sekarang mesti dipikirkan benar-benar pemda dan BPTJ bagaimana kesiapan angkutan lanjutan dari LRT itu,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, Rabu (30/10).

Baca Juga

Djoko berpendapat upaya mengubah perilaku masyarakat untuk menggunakan transportasi umum tidak akan berdampak signifikan apabila angkutan penunjangnya kendaraan pribadi atau ojek. “Jangan sampai stasiunnya sudah bagus, turun stasiun ojek lagi,” katanya.

Sebagai contoh, lanjut dia di Stasiun Cisauk lintas Kereta Rel Listrik Serpong yang sudah baik penataannya ketimbang Stasiun Bojong Gede di lintas Bogor. Ia menilai masih ada dua tahun bagi pemda dan BPTJ untuk mempersiapkan akses serta sarana angkutan penumpang di tiap stasiun LRT.

“Sekarang ini mumpung LRT juga lagi disiapkan persinyalan dan stasiunnya. Pemda dengan BPTJ siapkan kendaraan penunjangnya sebelum pengoperasian nanti 2021,” katanya.

Kereta LRT Jabodebek telah hadir di Jakarta yang diproduksi oleh PT INKA dari Madiun, Jawa Timur, pada 12 Oktober lalu dan saat ini tengah dilakukan uji coba untuk lintas Cibubur hingga Ciracas. Namun uji publik kemungkinan baru bisa dilakukan akhir 2020 setelah konstruksi rampung.

Terkait perkembangan pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I secara keseluruhan telah mencapai 60 persen. Sementara itu, untuk lintas pelayanan satu yakni Cawang-Cibubur, proyek ini telah mencapai 85,7 persen. Lintas pelayanan dua Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 56,1 persen dan lintas pelayanan tiga, yakni Cawang-Bekasi Timur, 59,5 persen.

LRT Jabodebek nantinya akan memiliki 14 stasiun. Stasiun-stasiun di lintas Cawang-Cibubur dan Cawang-Bekasi Timur rata-rata telah mencapai sekitar 85 persen sedangkan stasiun-stasiun di lintas Cawang-Cawang-Dukuh Atas mencapai sekitar 50 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement