REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Dompet Dhuafa senantiasa berikhtiar untuk memperjuangkan kaum dhuafa. Melalui kolaborasi Dompet Dhuafa bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, dengan pengadaan alat kesehatan NICU dan PICU di Rumah Sakit (RS) Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, kaum dhuafa dapat terpenuhi kebutuhan kesehatannya.
Pengadaan tersebut difokuskan untuk pelayanan kesehatan bagi pasien khususnya bayi yang tak memiliki biaya untuk berobat. Sehingga, pasien mendapat perawatan intensif menyelamatkan tumbuh kembang bayi.
"Itulah salah satu ikhtiar yang dilakukan Dompet Dhuafa dan YBM PLN untuk memotong rantai kemiskinan melalui jalur kesehatan," kata Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi, dalam acara tasyakuran pengadaan alat kesehatan NICU dan PICU di Zona Madinah Dompet Dhuafa, Kabupaten Bogor, Rabu (30/10).
Nasyith menerangkan, kaum dhuafa tidak terlalu memperhatikan kesehatan mereka. Sebab, mayoritas disibukkan untuk mencari nafkah.
Dengan adanya perbaikan infrastruktur di ruang NICU dan PICU melalui alat CPAP dan NEOPUFF berkat donasi YBM PLN, Nasyith berharap, kaum dhuafa dapat terlayani. Dengan demikian, kesehatan mereka dapat tetap terjaga.
"Seluruh infrastruktur yang berkaitan dengan masyarakat khususnya dhuafa, secara holistik adalah sedekah. Sedekah itulah diharapkan mampu mengangkat dhuafa," ucapnya.
Manajer Medis dan Pelayanan Medis, dr Jumpa Utama, RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa mendapatkan donasi alat kesehatan dari YBM PLN berupa CPAP dan NEOPUFF pada 2016. Alat itu, digunakan untuk membantu pernafasan bayi.
Berdasarkan data RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, jumlah penerima manfaat pasien perinatologi dari Januari 2016 sampai Oktober 2019 berjumlah 354 bayi dengan penggunaan alat CPAP. Sedangkan untuk CPAP dan NEOPUFF berjumlah 54 pasien.
Dari jumlah tersebut belum terdapat pasien yang meninggal. Biasanya, pasien yang meninggal hanya disebabkan Intrauterine fetal Death atau IUFD yang meninggal di dalam kandungan. Umumnya, harga penggunaan alat tersebut bisa memakan biaya Rp 2 juta dalam sehari.
Namun, berkat bantuan YBM PLN, RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa pasien tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. "Tasyakuran ini di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa merupakan salah satu bentuk rasa syukur atas donasi dari YBM PLN," katanya.
Deputi Direktur YBM PLN, Salman Alfarisi, menjelaskan bantuan kepada donasi CPAP dan NEOPUFF merupakan kolaborasi untuk memperhatikan kaum dhuafa. Sehingga, kolaborasi itu dapat memberi dampak yang berkelanjutan. "Ini menampilkan ikhtiar kita bahwa apa yang sudah pernah kolaborasikan bersama dapat berdampak dengan baik," ucapnya.
Salman mengatakan, membantu kaum dhuafa tidak cukup dengan memberikan sesuatu sesekali. Namun, dia mengatakan, bantuan kepada kaum dhuafa perlu mempertimbangkan keberlanjutannya.
"Kita ingin memberikan sinyal kepada siapapun, bahwa yang ingin memberikan bantuan kepada siapapun itu jangan hanya sekali dua kali tapi kita beri layanan secara prima," jelasnya.
Melalui pelayanan kesehatan, dia berharap, kebutuhan kaum dhuafa dapat terpenuhi. Sehingga, dapat mengurangi beban mereka.
Nana (58) salah seorang ibu pasien mengaku sangat terbantu dengan adanya alat itu. Dia mengatakan, berkat bantuan itu anaknya bisa sembuh. "Pada 2017, anak saya berobat selama 10 hari. Waktu itu, biaya anak saya semuanya ditanggung oleh Dompet Dhuafa," ucapnya.