Kamis 31 Oct 2019 09:00 WIB

Umat Islam Diminta Peduli Terhadap Lingkungan

Sumber daya air, pangan dan energi kondisinya sudah kritis.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Hutan
Foto: pixabay
Ilustrasi Hutan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (PLH) dan Sumber Daya Alam (SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa kepedulian umat terhadap lingkungan hidup perlu terus ditingkatkan. MUI berharap semua orang khususnya umat Islam dapat lebih hemat air, pangan dan energi. 

Ketua PLH dan SDA MUI, Hayu Susilo Prabowo menerangkan, sumber daya air, pangan dan energi kondisinya sudah kritis. Maka sumberdaya ini harus dimanfaatkan dengan baik dan bijaksana. 

PLH dan SDA MUI mengajak umat untuk ibda binafsik atau memulai suatu kebaikan dari diri sendiri untuk menjaga dan menggunakan dengan bijak sumber daya air, pangan dan energi. "Misalnya wudhu jangan boros-boros menggunakan air karena sunahnya itu (menggunakan) tiga perempat liter (air) bukan 5-10 liter air seperti sekarang," kata Hayu kepada Republika, Rabu (30/10).

Dia juga mengingatkan umat agar tidak memakai plastik dan menganjurkan umat untuk menghabiskan makan agar tidak ada makanan sisa yang dibuang. MUI juga prihatin karena Indonesia menjadi negara nomor dua pembuang sampah terbesar di dunia setelah Arab Saudi. Padahal ajaran Islam tidak seperti itu.

Hayu mengungkapkan, berdasarkan data Global Hunger Index (GHI), belasan juta penduduk Indonesia masih kekurangan makanan. Tapi masih banyak penduduk Indonesia yang membuang sisa makanannya. Karena itu umat harus menggunakan air, pangan dan energi dengan hemat dan bijaksana. 

Ia menerangkan, konsep ecomasjid yang terus dikampanyekan PLH dan SDA MUI juga menaruh perhatian terhadap air, pangan dan energi. Sebab ketiga sumber daya ini kondisinya sudah sangat kritis. Sumber daya air kini dikuasai pihak swasta, sementara pangan dan energi impor.

"Jadi kita harus bijaksana dan hemat dalam tiga hal itu, hemat air, hemat pangan dan hemat energi, kita harus bijaksana dalam hal ini," ujarnya.

Hayu juga menyampaikan ada hadis yang berkaitan dengan air, pangan dan energi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Manusia berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api" (HR. Abu Dawud).

Ia menjelaskan, padang rumput dapat diartikan sebagai makanan untuk manusia dan ternak. Hadis tersebut dapat dimaknai bahwa makanan, air dan energi bukanlah mutlak milik sebagian atau sekelompok manusia saja. Karena zat tersebut merupakan milik bersama umat manusia. 

"Oleh karenanya kita perlu secara cermat memanfaatkannya sehingga tidak mengunakan hak orang lain dengan cara mubazir dan berlebih-lebihan, karena nexus atau jaringan alam semesta untuk air, energi dan pangan adalah saling terkait untuk kelangsungan kehidupan umat manusia," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement