REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Usai Manchester United (MU) dikalahkan Newcastle United beberapa pekan lalu, pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer mendapatkan kritikan pedas. Ini karena MU mencatatkan rekor terburuk laga tandang dalam 30 tahun terakhir.
MU tak pernah menang dalam 11 pertandingan beruntun di kandang lawan. Namun sejak hasil negatif di St James's Park, Ole menyatakan akan membawa MU bangkit untuk membalas segala kritikan terhadapnya.
''Tiga kemenangan tandang dalam sepekan, ketika Anda belum pernah menang dalam beberapa saat. Setidaknya pembicaraan tentang kami yang tidak menang saat bertandang hilang,'' ujar Solskjaer dikutip dari laman resmi klub, Kamis (31/10).
Menurut Solskjaer, para pemain telah bekerja keras dan tidak pernah menjauhkan pandangannya dari tujuan. Walaupun Solskjaer mengakui sebelumnya MU beberapa kali nyaris menang dan belum berhasil memberikan keunggulan dengan kemampuan yang ada.
Namun, lanjut Solskjaer, sekarang para penggawa MU telah menemukan cara untuk memenangkan pertandingan, khususnya saat bermain di markas lawan seperti saat menekuk Chelsea 2-1 di Piala Liga. ''Itu sepak bola, terkadang cocok untuk Anda, kadang berlawanan dengan Anda. Malam ini kami senang dan kami memastikan mengatasi masalah sedikit lebih lama sampai jeda internasional,'' jelasnya.
Apalagi, Solskjaer menyatakan kalau Stamford Bridge, markas Chelsea, bukan tempat yang mudah untuk meraih kemenangan. Namun ia langsung bertekad untuk kembali meraih hasil positif saat kembali ke stadion ini pada Februari mendatang di Liga Primer Inggris.
Sekarang, pelatih asal Norwegia itu akan membiarkan anak asuhnya memulihkan diri untuk bisa kembali tanding akhir pekan ini.''Kami membutuhkan semua orang bekerja keras memulihkan diri. Staf sangat luar biasa dan kami akan main di kandang dan mempersiapkan diri,'' ujar mantan striker MU tersebut.