Kamis 31 Oct 2019 10:45 WIB

Hikmah Mengapa Agama Ajarkan Sunah Tangan Kanan

Rasulullah SAW beraktivitas selalu mendahulukan anggota tubuh bagian kanan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Tayamum
Foto: prayerinislam
Tayamum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agama Islam memberikan ajaran yang sempurna dan mengarahkan umatnya kepada kebaikan. Islam mengatur segala aspek kehidupan, bahkan dari hal-hal terkecil dan terkesan sepele sekalipun.

Salah satu yang diperhatikan dalam kehidupan keseharian adalah sunnah untuk mendahulukan bagian kanan atau anggota tubuh bagian kanan dalam beraktivitas. Hal demikian dinamakan 'tayamun'.

Pakar Alquran Indonesia, Dr KH Ahsin Sakho Muhammad, mengatakan 'tayamun' berasal dari kata 'yamin', yang artinya kanan. Ia menjelaskan, di dalam Alquran bagian kanan dianalogikan dengan kebaikan. Sebaliknya, bagian kiri identik dengan keburukan.

Hal itu sebagaimana dinyatakan dalam Alquran surah Al-Waqi'ah ayat 8-9, "Yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu."

Di dalam ayat tersebut, golongan kanan disebut 'Ashabul yamin' dan golongan kiri disebut 'Ashabusy syimal'. Di dalam ayat lain, kanan dianalogikan sebagai sesuatu yang baik, seperti saat malaikat pencatat amal memberikan buku amal kepada manusia. Kiai Ahsin mengatakan, orang yang diberi buku amal oleh malaikat dengan tangan kanan, maka hisab (perhitungan) amalnya di hari kiamat itu ringan. Sedangkan orang yang diberi buku amal dengan tangan kiri, manusia tersebut akan menyesalkan andaikata ia tidak menerima kitab itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement