Kamis 31 Oct 2019 13:30 WIB

Ambon Masuk Daftar Kota Kreatif Terbaik Dunia Versi UNESCO

Kota Ambon termasuk kota terbaik di bidang musik.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
kota Ambon
Foto: ist
kota Ambon

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO menetapkan 66 kota di dunia sebagai kota kreatif, Rabu (30/10). Kota Ambon termasuk kota terbaik di bidang musik sebab membawa kontribusi nyata yang kreatif.

Dilansir situs resmi UNESCO, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengatakan, Kota Kreatif UNESCO membawa kontribusi nyata untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui pemikiran dan tindakan inovatif. Melalui komitmen masing-masing, kota-kota di seluruh dunia telah memperjuangkan tindakan pembangunan berkelanjutan yang secara langsung bermanfaat bagi masyarakat di tingkat perkotaan.

Baca Juga

"Di seluruh dunia, kota-kota ini, masing-masing dengan caranya sendiri, menjadikan budaya pilar, bukan aksesori, dari strategi mereka. Ini mendukung inovasi politik dan sosial dan sangat penting bagi generasi muda," ujar Azoulay.

Kota-kota tersebut membentuk bagian dari jaringan kota yang berasal dari semua benua dan wilayah dengan tingkat pendapatan dan populasi yang berbeda. Mereka bekerja bersama menuju misi bersama, yakni menempatkan kreativitas dan ekonomi kreatif sebagai inti dari rencana pembangunan perkotaan untuk membuat kota-kota lebih aman, ulet, inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Dengan ditetapkan 66 kota kreatif baru, maka UNESCO kini memiliki 246 Jaringan Kota Kreatif. Berikut daftar 66 Kota Kreatif berdasarkan bidangnya masing-masing.

Afyonkarahisar (Turki) - Gastronomi

Ambon (Indonesia) - Musik

Angouleme (Prancis) - Sastra

Aregua (Paraguay) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Arequipa (Peru) - Gastronomi

Asahikawa (Jepang) - Desain

Ayacucho (Peru) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Baku (Azerbaijan) - Desain

Ballarat (Australia) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Bandar Abbas (Iran [Republik Islam]) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Bangkok (Thailand) - Desain

Beirut (Lebanon) - Sastra

Belo Horizonte (Brasil) - Gastronomi

Bendigo (Australia) - Gastronomi

Bergamo (Italia) - Gastronomi

Biella (Italia) - Kerajinan Tangan dan Seni Rakyat

Caldas da Rainha (Portugal) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Kota Cebu (Filipina) - Desain

Essaouira (Maroko) - Musik

Exeter (Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara) - Sastra

Fortaleza (Brasil) - Desain

Hanoi (Vietnam) - Desain

Havana (Kuba) - Musik

Hyderabad (India) - Gastronomi

Jinju (Republik Korea) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Kargopol (Federasi Rusia) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Karlsruhe (Jerman) - Media Arts

Kazan (Federasi Rusia) - Musik

Kırşehir (Turki) - Musik

Kuhmo (Finlandia) - Sastra

Lahore (Pakistan) - Sastra

Leeuwarden (Belanda) - Sastra

Leiria (Portugal) - Musik

Lliria (Spanyol) - Musik

Mérida (Meksiko) - Gastronomi

Metz (Prancis) - Musik

Muharraq (Bahrain) - Desain

Mumbai (India) - Film

Nanjing (Cina) - Sastra

Odessa (Ukraina) - Sastra

Overstrand Hermanus (Afrika Selatan) - Gastronomi

Port of Spain (Trinidad dan Tobago) - Musik

Portoviejo (Ekuador) - Gastronomi

Potsdam (Jerman) - Film

Queretaro (Meksiko) - Desain

Ramallah (Palestina) - Musik

San Jose (Kosta Rika) - Desain

Sanandaj (Iran [Republik Islam]) - Musik

Santiago de Cali (Kolombia) - Media Arts

Santo Domingo (Republik Dominika) - Musik

Sarajevo (Bosnia dan Herzegovina) - Film

Sharjah (Uni Emirat Arab) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Slemani (Irak) - Sastra

Sukhothai (Thailand) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Trinidad (Kuba) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Valladolid (Spanyol) - Film

Valledupar (Kolombia) - Musik

Valparaíso (Chili) - Musik

Veszprem (Hongaria) - Musik

Viborg (Denmark) - Media Arts

Viljandi (Estonia) - Kerajinan dan Seni Rakyat

Vranje (Serbia) - Musik

Wellington (Selandia Baru) - Film

Wonju (Republik Korea) - Sastra

Wrocław (Polandia) - Sastra

Yangzhou (Cina) - Gastronomi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement