REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, para pemuda yang aktif menggunakan internet menjadi sasaran untuk direkrut para teroris dan penyebar paham radikal. Hal ini disampaikan Suhardi dalam kuliah umum di hadapan para mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Kamis (31/10).
Dia mengatakan, karena masa muda adalah saat mencari jati diri dengan rasa keingintahuan yang tinggi dan emosional yang belum stabil, sehingga mudah disusupi. “Kalian adalah target brainwashing dari kelompok yang tidak bertanggung jawab, keingintahuan kalian masih tinggi, aktif di sosial media, tapi secara emosional belum stabil. Sehingga rawan disusupi paham-paham salah,” kata Suhardi.
Untuk itu, menurut Suhardi, BNPT secara aktif terus melaksanakan sosialisasi dan pengajaran kepada kawula muda guna membentengi dari paham radikal tersebut. Ia mengatakan, perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat membuat banjir informasi tidak bisa dicegah. Oleh karenanya diperlukan upaya untuk membentengi kaum muda dari paham-paham radikal.
Dalam kesempatan tersebut, Suhardi berharap, usai kuliah umum yang diberikannya mahasiswa Unsyiah menjadi lebih peka dan memiliki ketahanan terhadap paham-paham yang membahayakan, dan mampu membentengi dirinya dari ancaman paham-paham tersebut. Selain itu, juga mau menyerbarkan informasi positif untuk teman-teman dan lingkungan mereka guna memperkuat ketahanan melawan paham-paham radikal tersebut.
“Saya berharap nantinya mahasiswa Unsyiah bisa ‘aware’, ikut membantu dalam rangka penuntasan masalah-masalah intoleransi serta radikalisme. Mereka bisa sadar dan bisa menyampaikan pada teman-teman yang tidak hadir, Mahasiswa Unsyiah ini jumlahnya 30 ribua. Kan tidak mungkin kita sampaikan semua, jadi kita berharap mereka sampaikan pada teman-temannya,” katanya.
Sementara itu Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Dr Samsul Rizal menyampaikan apresiasinya atas bersedianya Kepala BNPT Suhardi Alius untuk hadir memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Syiah Kuala.
Samsul Rizal pun berharap dengan kuliah umum ini nantinya mahasiswa Unsyiah akan memiliki pemahaman lebih terkait radikalisme dan terorisme, sehingga bisa ikut serta dalam melawannya. “Saya berterima kasih banyak kepada bapak Suhardi Alius yang bisa hadir di kampusnya rakyat Aceh untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan, radikalisme, intoleransi dan sebagainya. Mudah-mudahan anak-anak kami ini akan menjadi ujung tombak melawan sifat-sifat radikalisme, intoleransi dan sebagainya dengan pemahaman mereka sebagai calon pemimpin di masa depan,” katanya.