Kamis 31 Oct 2019 23:45 WIB

BMKG Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Warga diimbau waspadai cuaca ekstrem dan dampaknya saat peralihan musim/pancaroba.

Ilustrasi.
Foto: Umarul Faruq/Antara
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem dan dampak gangguan kesehatan yang kemungkinan terjadi seiring masuknya pancaroba.

"Kami mengimbau untuk mewaspadai terkait potensi (cuaca, red.) ekstrem," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta Timur, Kamis (31/10).

Saat pancaroba, kata dia, cuaca ekstrem yang mungkin terjadi, di antaranya banjir bandang, hujan es, dan puting beliung.

Untuk menghindari kemungkinan munculnya korban akibat bencana yang disebabkan cuaca ekstrem, BMKG meminta warga mulai waspada dengan memotong dahan dan ranting pohon yang lebat guna menghindari kemungkinan roboh dan menimpa warga.

Warga juga diimbau untuk mulai memperbaiki kondisi atap rumah yang permanen dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut.

Selain mengimbau kesiapan lingkungan,BMKG juga meminta warga untuk mewaspadai kemungkinan dampak pancaroba terhadap gangguan kesehatan."Karakteristik perubahan panas ke dingin ini sangat signifikan saat pancaroba," katanya.

Penyakit yang muncul selama musim pancaroba, di antaranya malaria, seiring banyaknya nyamuk yang berkembang biak pada masa tersebut.

Selain itu, flu juga paling sering terjadi pada pancaroba karena respons tubuh terhadap perbedaan suhu panas dan dingin yang signifikan.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau warga menjaga ketahanan tubuh dengan meminum vitamin agar stamina tetap prima.

"Karena memang respons tubuh terhadap perubahan yang mencolok bisa menimbulkan sakit. Jaga kesehatan karena perubahan cuaca akan cukup signifikan selama pancaroba ini," ujarnya.

Terkait awal musim hujan yang kemungkinan menimbulkan banyak curah hujan, warga juga diimbau menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak banyak berkembang. "Dari sisi kebersihan lingkungan juga agar tidak menimbulkan banjir," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement