Kamis 31 Oct 2019 23:55 WIB

SAR Hentikan Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Dempo

Meski pencarian ditutup, petugas tetap memantau lewat Pos SAR Pagaralam.

 Lansekap Gunung Dempo di Kabupaten Pagar Alam, Palembang, Sumatera Selatan. (Republika/Raisan Al Farisi)
Lansekap Gunung Dempo di Kabupaten Pagar Alam, Palembang, Sumatera Selatan. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tim SAR gabungan secara resmi menghentikan proses pencarian dua pendaki asal Jambi yang hilang di Gunung Dempo Pagaralam dan tetap tidak bisa ditemukan hingga hari ke 10 pencarian.

Koordinator tim pencarian, Benteng Telau di Pagaralam, Kamis (31/10), mengatakan tim SAR gabungan yang berjumlah 70 orang sudah berupaya menyisir semua titik di Gunung Dempo untuk mencari keduanya, yakni M. Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26).

"Sesuai SOP pelaksanaan Operasi SAR Basarnas dan evaluasi menyeluruh bersama potensi SAR, diputuskan pelaksanaan Operasi SAR pencarian kedua pendaki ditutup pada 31 Oktober 2019 pukul 18.00 WIB," ujar Benteng.

Menurut dia SOP pencarian dan pertolongan sudah maksimal dijalankan oleh tim gabungan Basarnas Pos SAR Pagaralam, BPBD Pagaralam, Tagana Pagaralam, elemen pencinta alam dan unsur TNI / Polri.

Meski pencarian ditutup, kata dia, namun petugas tetap memantau lewat Pos SAR Pagaralam, sebab tak menutup kemungkinan Operasi SAR dapat dibuka kembali jika ada petunjuk akurat keberadaan kedua pendaki tersebut.

"Kami sudah berupaya sebisanya, kami berharap keluarga korban dapat berbesar hati dan ikhlas menerima hasil ini," tambahnya.

Sebelumnya, M. Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26) yang berasal dari Kabupaten Muaro Bungo Jambi berangkat ke Pagaralam pada Minggu (13/10).

Kemudian pada Selasa (15/10) keduanya memberi kontak terakhir kepada keluarga dengan menginformasikan jika keduanya sedang berada di lereng Gunung Dempo sebelum menuju puncak gunung.

Setelah itu kedua korban dinyatakan hilang kontak pada 15 Oktober 2019, tetapi Basarnas Pos SAR Pagaralam baru mendapatkan laporan resmi dari keluarga korban pada Selasa (22/10) atau seminggu berselang, lalu tim gabungan segera mencari keduanya.

Koordinator Pos SAR Pagaralam, Alparis ZM, menjelaskan bahwa pada hari ketiga pencarian tim gabungan menemukan beberapa barang milik salah seorang pendaki yang sudah dikonfirmasi pihak keluarga kebenarannya.

"Setelah proses pencarian yang cukup panjang selama tujuh hari, Basarnas Palembang sebagai pengarah dalam pencarian dan pertolongan memutuskan menambah masa pencarian selama tiga hari, tapi keduanya tidak berhasil ditemukan," demikian Alpariz.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement