Jumat 01 Nov 2019 04:35 WIB

Nasdem Minta Idham Azis Galakkan Pemolisian Komunitas

Pemolisian komunitas membuat masyarakat dekat dengan polisi dan tercipta rasa aman.

Calon Kapolri Komjen Idham Azis (ketiga kanan) menjabat tangan Ketua DPR Puan Maharani (ketiga kiri) didampingi Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (paling kiri), Aziz Syamsuddin (kedua kiri), Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan) dan Muhaimin Iskandar saat sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Calon Kapolri Komjen Idham Azis (ketiga kanan) menjabat tangan Ketua DPR Puan Maharani (ketiga kiri) didampingi Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (paling kiri), Aziz Syamsuddin (kedua kiri), Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan) dan Muhaimin Iskandar saat sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Eva Yuliana menilai Kapolri terpilih Komjen Idham Azis harus menggalakkan kegiatan polisi community policing atau pemolisian komunitas. Istilah ini merujuk pada kegiatan jemput bola ke masyarakat dan membina masyarakat.

"Ada beberapa hal yang menjadi catatan untuk ditingkatkan, yaitu Polisi yang lebih melakukan pembinaan Kamtibmas sesuai poin 2, dengan menggalakkan kembali kegiatan community policing atau polisi yang jemput bola ke masyarakat dan membina masyarakat," kata Eva dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/10).

Baca Juga

Dia menjelaskan yang bisa dilakukan Polisi seperti bersepeda dari Polsek-Polsek ke lingkungan terdekat, atau soft approach terhadap mahasiswa dengan mengedepankan Polwan sangat baik juga kembali digalakkan. Menurut dia, kalau hal itu bisa dilakukan maka masyarakat merasa dekat dengan polisi dan tercipta rasa aman di kalangan warga.

Eva menilai penegasan tidak ada visi dan misi yang dipaparkan oleh Idham, adalah contoh ketaatan pada pemerintah. Hal ini seperti ditegaskan Presiden Jokowi bahwa tidak ada visi misi kabinet, yang ada adalah visi-misi Presiden dan Wapres.

"Idham Aziz adalah sosok yang pas, tidak ada visi misi pribadi, itu adalah contoh keteladanan, ketaatan pada pimpinan, seperti dikemukakan Presiden bahwa tidak ada visi misi anggota kabinet dan pimpinan lembaga negara, melainkan visi misi Presiden-Wapres," ujarnya.

Menurut dia, Idham dengan segala pengalaman dalam counter terrorism dan Bareskrim akan sangat pas di Polri karena saat ini deradikalisasi menjadi fokus pemerintah. Eva juga menilai tujuh fokus perhatian kapolri baru sangat relevan yaitu mewujudkan SDM unggul, pemantapan harkamtibnas, penguatan gakum yang profesional dan berkeadilan, pemantapan manajemen media, penguatan sinergi polisional, penataan kelembagaan dan penguatan pengawasan.

Dia juga menggarisbawahi pernyataan Idham yang menegaskan perhatian soal perumahan personel Polri. "Idham Aziz tahu bahwa salah satu menegaskan profesionalitas basisnya adalah pemenuhan kebutuhan personel. Dia mengayomi anak buah, itu pas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement