REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kapten Arsenal Granit Xhaka akhirnya angkat bicara soal mengapa ia bersikap tak ramah dan berteriak ke fan. Xhaka disoraki fan saat digantikan dalam pertandingan yang berakhir imbang 2-2 melawan Crystal Palace.
Setelah kejadian itu, Xhaka mengaku terus menjadi target fan di sosial media hingga membuatnya geram. Pemain internasional Swiss itu pun kemudian merenung apa yang terjadi pada Ahad (27/10) lalu itu, dan lebih memilih memberikan penjelasan dibandingkan langsung bereaksi.
''Insiden itu terjadi saat pergantian pemain yang sangat menghancurkan saya. Saya cinta klub ini dan akan selalu memberikan 100 persen di dalam dan luar lapangan,'' ujar Xhaka, dikutip dari Sky Sports, Jumat (1/11).
Namun, Xhaka merasa fan tidak memahami perasaannya dan terus menyerangnya selama pertandingan serta di sosial media dalam beberapa pekan hingga beberapa bulan terakhir. Ini membuatnya sangat terluka. Tindakan fan itu membuatnya emosi hingga mencapai puncak kekesalannya saat merasa ditolak di stadion ketika melawan Palace.
''Mereka telah mengatakan seperti 'kami akan mematahkan kaki Anda', 'membunuh istri Anda' dan 'semoga anak Anda menderita kanker,'' ungkap Xhaka.
Dalam situasi itu, lanjut Xhaka, membiarkan dirinya terbawa suasana dan bereaksi dengan cara tak menghormati sekelompok fan yang mendukung klub, tim, dan dirinya dengan energi positif. ''Saya tidak bermaksud seperti itu dan saya minta maaf jika orang berpikir begitu,'' tegasnya.
Karena itu, Xhaka berharap hubungannya dengan fan kembali seperti semula dan mengingat mengapa ia dan fan memiliki hubungan kuat. Setelah insiden ini, ia mengajak fan untuk melangkah maju dengan energi yang positif.