REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo meluncurkan inovasi pelayanan publik berbasis digital untuk mempermudah pasien. Sebanyak delapan inovasi diluncurkan pada Kamis (31/10).
Delapan inovasi tersebut yakni, e-Patient, e-Rekam Medis, e-Doctor, e-Employ, Singa Teriak (Sistem Pengaduan Terintegrasi Atasi Keluhan), Si Jaga Dara (Integrasi Rujukan Gawat Darurat dan Kunjungan Rumah), Apem Gerobak (Anjungan Pendaftaran Mandiri Geriatri Obgin dan Anak), serta Siansi (Aplikasi Pengkajian dan Intervensi).
Selain itu, RSUD dr Moewardi juga memperkenalkan program baru berupa informasi dan konsultasi kesehatan berbasis media sosial secara live yang diberi nama Yang Masih Muda (Tayangan Informasi dan Konsultasi Kesehatan Melalui Media Sosial).
Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi, Eko Haryati, mengatakan, peluncuran sejumlah inovasi pelayanan publik tersebut menjadi strategi rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dia menjelaskan, layanan live streaming pasien tersebut memfasilitasi masyarakat biaa berinteraksi aktif dalam hal kesehatan. Sebab, RSUD dr Moewardi mengundang pakar kesehatan sebagai narasumber. Masyarakat bisa ikut aktif karena program dilakukan secara live. Sedangkan layanan Singa Teriak berupa pengaduan terintegrasi.
"Karena kami memfasilitasi kanal-kanal pengaduan karena memang kami mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Banyak kanal-kanal pengaduan kalau tidak terintegrasi nanti akan menjadi panjang waktu penyelesaiannya. Dengan teringrasi responsnya menjadi singkat," terang Eko Haryati kepada wartawan, Kamis (31/10).
Dia menambahkan, melalui aplikasi e-Patient, pasien lebih mudah mengakses pelayanan di RSUD dr Moewardi. Pasien tidak harus datang ke rumah sakit kemudian antre panjang untuk mendaftar. Sebelum ada aplikasi tersebut, biasanya mulai pukul 04.00 WIB pasien dari luar kota sudah datang untuk mengantre pendaftaran. Pasien RSUD dr Moewardi tidak hanya berasal dari Solo, melainkan dari luar kota bahkan luar provinsi, seperti Ngawi, Ponorogo, dan sebagainya.
Dengan adanya aplikasi e-Patient tersebut, pasien sudah bisa mendaftar dari rumah dimana pun dan kapanpun. "Yang penting H-1 pemeriksanaan pasien, kemudian pasien langsung datang ke anjungan mandiri untuk cetak surat eligibilitas peserta (SEP) sebagai bukti pasien sudah mendaftar nanti sebagai penanggung jawab pembayaran BPJS, pasien langsung naik ke poli yang dituju," paparnya.
Melalui aplikasi tersebut, lanjutnya, semua pelayanan telah terintegrasi. Aplikasi e-Patient sudah bisa diuduh di Google Play Store. Aplikasi e-Patient menawarkan berbagai fitur mulai dari pendaftaran pasien, melihat jadwal dokter, antrean pasien, daftar untuk obat, dan sebagainya.
"Aplikasinya sudah bsa langsung digunakan. SDM juga sudah kami siapkan," katanya.