REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE --- Kepolisian Jerman memastikan situasi terkendali di masjid agung kota Cologne, Jerman pasca evakuasi yang dilakukan karena adanya ancaman teror bom melalui telepon.
Seperti dilansir Anadolu Agency pada Jum'at (1/11) setelah pencarian menyeluruh dengan melibatkan tim khusus dan anjing pelacak bom di kompleks Masjid Cologne, polisi tak menemukan bom dan memastikan bahwa ancaman itu merupakan hoaks.
Ini menjadi kedua kalinya dalam empat bulan terakhir, di mana Kelompok payung muslim Turki (DITIB) yang mengelola masjid Cologne mendapat ancaman serangan bom. Komplek masjid Cologne juga menjadi kantor pusat DITIB.
Pada Juni, ancaman bom yang dikirim melalui email oleh seorang anggota organisasi sayap kanan membuat jamaah dan staf Masjid harus dievaluasi. Namun ternyata ancaman itu hanya tipuan belaka.
Islamofobia terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh propaganda partai-partai sayap kanan. Lebih dari 100 masjid dan institusi keagamaan diserah oleh ekstrimis sayap kanan pada 2018.
Polisi mencatat ada sebanyak 813 kejahatan rasial pada muslim tahun lalu. Termasuk diantaranya yakni penghinaan, ancaman surat dan serangan fisik. Setidaknya 54 muslim terluka dalam serangan itu.
Jerman yang memiliki populasi penduduk sebanyak 81 juta jiwa itu menjadi negara dengan populasi muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis. Dari hampir 4,7 juta muslim di negara itu sebanyak 3 juta orang berasal dari Turki.