PURWAKARTA, AYOBANDUNG.COM--Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) II, U Saefudin Noer mengakui jika air di Waduk Jatiluhur mengalami penyusutan.
Penyusutan terjadi dampak musim kemarau panjang melanda sejumlah daerah termasuk Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
"Kondisi air saat ini menyusut dari 105 menjadi 88 meter di atas permukaan laut (mdpl)," ungkap Saefudin Noer, saat ditemui pada acara peringatan Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKT) 2019 di kawasan PJT II Jatiluhur, Kamis (31/10/2019) kemarin.
Dia menyebut jika penyusutan air masih dalam batas normal dan tidak berdampak terhadap penunjang pembangkit listrik, pasokan air untuk kebutuhan pertanian di Kabupaten Karawang dan sekitarnya juga masih dapat teraliri sesuai kebutuhan.
Bahkan para petani di sana masih bisa panen sesuai jadwal. Artinya meski musim kemarau namun pasokan air ke mereka masih normal.
"Beberapa bulan kemarin di Karawang dan sekitarnya masih bisa panen, itu bukti bahwa air di sini masih normal," katanya.
Managemen sistem penyaluran air yang optimal sangat diperlukan pada musim kemarau seperti saat ini. Jadwal penggunaan air secara disiplin juga menjadi kunci utama agar air tetap ada.
"Intinya air harus digunakan secara maksimal agar semua yang diperlukan dapat diatasi," ujar Saefudin Noer.