Jumat 01 Nov 2019 17:37 WIB

Bertaruh Nyawa di Jembatan Gantung Lebak demi Sekolah

Jembatan gantung Cigedang Lebak tidak masuk prioritas pembangunan jembatan Pemkab.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Gita Amanda
Siswa SD melintasI jembatan bambu yang rusak di Kampung Cigedang, Desa Leuwiipuh, Lebak, Banten, Rabu (30/10/2019).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Siswa SD melintasI jembatan bambu yang rusak di Kampung Cigedang, Desa Leuwiipuh, Lebak, Banten, Rabu (30/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Jembatan gantung di Kampung Cigedang, Desa Leuwiipuh, Lebak, Banten kondisinya semakin memperihatinkan. Fasilitas jembatan penyeberangan ini hanya terbuat dari bambu dengan tali kawat, terihat jelas tidak layak lagi untuk dilalui. Beberapa bambu di jembatan juga terlepas, reyot dan guncangan saat melintasi jembatan gantung ini jelas terasa bagi siapapun yang berjalan di atasnya.

Saat pagi, para siswa di SDN 2 Desa Lewi Ipuh, Kecamatan Banjarsari, selalu menggunakan fasilitas jembatan ini. mereka berjalan di atasnya dengan menggenggam erat kawat pagangan jembatan di setiap sisinya. Dengan lebar jalan tidak lebih dari 50 sentimeter dan panjang sekitar 20 meter mereka berjalan perlahan melintasi jembatan ini.

Baca Juga

Meski mengakui kalau jembatan gantung ini cukup menakutkan karena kondisinya yang tidak layak, para siswa tetap terpaksa menggunakan akses ini. Sebab jika tidak mereka harus menempuh jalan sejauh lima kilometer untuk sampai sekolah.

“Iya biasa lewat sini, jauh banget kalau muter jalan, jadi lewat jembatan aja biar dekat. Lama kalau muter jalan mah," jelas seorang siswi SDN Leuwiipuh, Neneng (11 tahun), Jumat (1/11).