Jumat 01 Nov 2019 18:33 WIB

KBS Gelar Festival 'Lima Bahasa Satu Hati'

Acara ini akan menampilkan tari tradisional dari berbagai wilayah Indonesia

Kesatuan Bangsa School (KBS) untuk menggelar Festival Lima Bahasa Satu Hati 2019 di Yogyakarta, 25-26 Oktober 2019 kemarin.
Foto: dokpri
Kesatuan Bangsa School (KBS) untuk menggelar Festival Lima Bahasa Satu Hati 2019 di Yogyakarta, 25-26 Oktober 2019 kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menanamkan kecintaan sejak dini kepada budaya dan adat istiadat lokal serta memupuk kesadaran kebinekaan di dalam sekolah penting dilakukan agar anak didik bertumbuh kembang dengan memiliki jiwa dan rasa toleransi yang tinggi. Hal ini mendasari sekolah Kesatuan Bangsa School (KBS) untuk menggelar Festival Lima Bahasa Satu Hati 2019 di Yogyakarta, 25-26 Oktober 2019 kemarin.

Dalam festival yang menampilkan berbagai kebudayaan tradisional dan mancanegara ini, anak didik diharapkan memiliki rasa kepedulian atas budayanya sendiri serta di sisi lain menghargai keanekaragaman budaya suku lain dan berbagai bangsa. Mereka juga diharapkan mampu tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungannya yang terdiri dari beragam latar belakang sosial.

"Ini untuk mendidik siswa sejak dini agar memiliki kepedulian atas adat istiadat yang ada. Juga mengenalkan budaya tradisional baik di Indonesia maupun di mancanegara. Dari sini kita harapkan akan timbul rasa kebersamaan, kesukarelaan dan saling menghargai satu sama lain," kata Kursad Duvarci, perwakilan sekolah KBS Yogyakarta dalam siaran persnya, Jumat (1/11).

Dijelaskannya, Festival Lima Bahasa Satu Hati Pentas Seni' adalah salah satu kegiatan kreativitas yang diselenggarakan di Sekolah Kesatuan Bangsa. Acara ini akan menampilkan tari tradisional dari berbagai wilayah Indonesia, seperti pulau Kalimantan, tari Saman dari Aceh, tari Folklor dari Turki dan lainnya.  Selain itu juga ada ajang menyanyi dalam beragam bahasa, yakni dengan bahasa Inggris, Indonesia, Turki, Jawa, dan Arab. 

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Dikpora DIY, perwakilan Bupati Bantul, perwakilan Dikpora Bantul, perwakilan Balai Dikmen Bantul, Para Orang tua Siswa-Siswi SMP SMA Kesatuan Bangsa, Tokoh Pendidikan Prof. Siti Chamamah, beberapa perwakilan dari Yayasan Kesatuan Bangsa Mandiri, SDN 1 Sedayu, Polsek Sedayu, Danramil Sedayu serta para Staff, Guru dan siswa-siswi SMP-SMA Kesatuan Bangsa. 

Acara yang digelar mulai pukul 09.00 sampai 12.00 ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa-siswi SMP-SMA dalam bidang seni dan mengenalkan budaya, adat istiadat lokal dan kesenian tradisional mancanegara. "Selain itu ada juga pentas teater, baca puisi , dan paduan suara, Saksofon serta pengumuman dan pemberian hadiah STEMS EXPO 2019," ujarnya.

STEMS Expo adalah ajang aplikasi 'Science, Technology, Engineering, Mathematics, and Social Studies'  dimana para siswa diajak mengaplikasikan teori-teori pelajaran yang mereka dapatkan di kelas dalam kehidupan sehari-hari.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement