REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui hingga kini kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum juga terungkap. Padahal pemerintah telah membentuk tim pencari fakta (TPF).
"(Sudah ada) upaya-upaya membentuk tim pencari fakta, belum ketemu secara cepat, sehingga perlu terus digali. Jadi memang ternyata pelakunya sangat pintar sekali," ujar Ma'ruf saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (1/11)
Selain itu, menurut Ma'ruf, kasus penyiraman memiliki tingkat kerumitan tinggi.
"Sehingga tidak bisa secara cepat, ada perkara kan yang tingkatnya tidak begitu rumit. Sehingga mudah dipecahkan, rupanya yang Novel itu agak tinggi," ujar Ma'ruf.
Namun demikian, Ma'ruf menegaskan, kepolisian tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kasus tersebut. "Tapi polisi komitmen untuk terus (melanjutkan pengungkapan kasus) tersebut.