REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggiatkan upaya pencegahan kasus kurang gizi dan stunting pada anak. Upaya ini dengan menggandeng sejumlah elemen seperti tim pengerak PKK.
"Kami menargetkan ke depan tidak ada kasus kekurangan gizi dan stunting,’’ ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada wartawan Jumat (1/11). Oleh sebab itu pemerintah memfokuskan pada pembangunan sarana, SDM, pendidikan dan sarana kesehatan.
Sehingga lanjut Marwan, warga bisa dengan mudah menjangkau sarana kesehatan. Harapannya sarana kesehatan ini memberikan edukasi dan informasi mengenai kesehatan gizi pada anak agar tumbuh dengan baik.
Diakui Marwan, kasus anak kurang gizi dan stunting atau anak bertumbuh pendek menjadi fokus perhatian pemerintah. Sebabnya anak-anak merupakan penentu masa depan bangsa. Jika fisiknya sehat maka akan menentukan tingkat kecerdasannya.
Ketua TP PKK Kabupaten Sukabumi, Yani Djatnika mengatakan, lembaganya siap meningkatkan cakupan dalam program pemberdayaan dan kesejahtraan keluarga, keluarga berencana dan kesehatan. Salah satunya dalam menekan kasus anak kurang gizi dan stunting.
Caranya dengan meningkatkan kemitraan antara TP PKK dan dinas serta organisasi kemasyarakatan, profesi dan swasta. Terutama menyangkut program kegiatan yang menjadi bagian penting untuk mewujudkan aspek pemberdayaan dan kemitraan dalam mendukung kinerja pemerintah disetiap tingkatan.
"Nantinya para camat harus mengoptimalkan koordinasi dengan petugas puskesmas dan para kepala UPTD KB,’’ cetus Yani. Sehingga ketika ada anak yang kurang gizi bisa ditangani dengan cepat.