Sabtu 02 Nov 2019 08:58 WIB

Kemen-PPA: Perempuan Masih Terdiskriminasi dalam Dunia Kerja

Diskriminasi di dunia kerja terlihat dari industri memilih pria dibanding perempuan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah aktivis perempuan dan Buruh Perempuan mengikuti aksi memperingati Hari Perempuan Internasional 2018 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/3).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah aktivis perempuan dan Buruh Perempuan mengikuti aksi memperingati Hari Perempuan Internasional 2018 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam ketenagakerjaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), Rafail Walangitan mengatakan, di Indonesia masih banyak dijumpai adanya diskriminasi, ketidakadilan, dan kekerasan di tempat kerja terhadap perempuan. Kondisi inilah yang menghambat peningkatan peran dan partisipasi perempuan dalam ekonomi dan ketenagakerjaan. 

Menurut dia, kesenjangan gender dalam ekonomi dan ketenagakerjaan sampai saat ini masih cukup besar. "Ketidakadilan pada kaum perempuan yang terjadi dalam tempat kerja di antaranya dalam penerimaan pekerjaan, kesempatan mengikuti pelatihan dan promosi, partisipasi dalam pengambilan keputusan, perbedaan dalam usia pensiun, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi pekerja perempuan yang menikah," kata Rafail, dalam keterangannya, Jumat (1/11). 

Rafail melanjutkan, ketidakadilan pada pekerja perempuan ditandai dengan pengusaha yang lebih senang untuk menerima tenaga kerja laki-laki dibanding perempuan. Hal ini karena laki-laki dianggap lebih terampil, dan gesit. 

Menerima pekerja laki-laki juga dinilai tidak perlu memberikan perlindungan secara khusus seperti perlindungan dalam reproduksi. Selain itu, pengusaha lebih banyak memberikan kesempatan kepada tenaga kerja laki-laki untuk mengikuti pendidikan dan latihan, serta jarang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mengambil keputusan.

"Harapan kami semoga tenaga kerja perempuan di Indonesia dapat terhindar dari diskriminasi dan kekerasan, sehingga mereka dapat memperjuangkan haknya sesuai dengan harkat, martabat dan kodratnya," kata dia lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement