REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Winger Manchester City dan timnas Inggris, Raheem Sterling, masuk ke dalam daftar pesepak bola kulit hitam paling berpengaruh di industri sepak bola Inggris pada 2019. Pemain berusia 24 tahun itu dianggap memberikan pengaruh positif terkait usaha memerangi diskriminasi rasial di kancah sepak bola Inggris.
Dalam daftar final yang dirilis Football Black List, Sterling bergabung dengan lima pemain lain, seperti bek kiri Tottenham Hotspur, Danny Rose, dan penyerang Liverpool, Sadio Mane. Selain itu, ada pula nama pesepak bola wanita, Eni Aluko, yang memperkuat tim Juventus wanita, dan Anita Asante, pemain bertahan tim Chelsea wanita.
Football Black List merupakan sebuah prakarsa yang didirikan oleh jurnalis olahraga asal Inggris, Leonn Mann, dan penulis, Rodney Hinds, pada 2008. Prakarsa ini bertujuan memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap sosok berkulit hitam yang dinilai memberikan pengaruh positif buat perkembangan industri sepak bola di Inggris.
Sejak 2008, Football Black List pun merilis daftar pemain, pelatih dan staf, jurnalis, atau pun praktisi yang berkecimpung di industri sepak bola Inggris. Daftar ini dirilis secara berlaka oleh Football Black List setiap tahun dan terdiri dari tujuh kategori.
Pada tahun ini, nama Sterling termasuk dalam daftar sosok paling berpengaruh buat industri sepak bola Inggris untuk kategori pemain. Eks winger Liverpool itu dianggap bisa memberikan contoh positif terkait upaya memerangi rasialisme di pentas sepak bola Inggris.
''Raheem memberikan dampak penting, tidak hanya di atas lapangan, tapi juga di luar lapangan. Suara vokal dan aksi nyatanya dalam memerangi isu rasisme di sepak bola, dan bagaimana kulit hitam digambarkan di media, tidak bisa dikesampingkan begitu saja,'' kata salah satu pendiri Football Black List, Leon Mann, seperti dikutip BBC, Sabtu (2/11).
Lewat unggahan di media sosialnya, Sterling terus menyuarakan dan memerangi isu rasisme di sepak bola. Pemain keturunan Jamaika itu pun secara pedas mengkritik penggambaran media-media Inggris terhadap pemain berkulit hitam, terutama pasca-dirinya mendapatkan ejekan bernada rasisme di laga kontra Chelsea, Desember tahun lalu.
Pun saat sejumlah penggawa timnas Inggris mendapatkan ejekan bernada rasisme kala menyambangi Montenegro, Maret silam. Sterling mengecam tindakan suporter Montenegro dan memberikan dukungan kepada Callum Hudson Odoi, yang menjadi objek ejekan tersebut.
Kemudian pada April lalu, Sterling juga mengkritik reaksi bek tengah Juventus, Leonardo Bonucci, terkait ejekan rasisme yang diterima penyerang muda Juventus, Moise Kean, di pentas Serie A Italia. Pada saat itu, Sterling menganggap komentar Bonuci, yang seolah menyalahkan Kean atas ejekan rasis yang diterima, patut ditertawakan dan malah menyuburkan sikap rasisme di sepak bola.
Semua unggahan dan sikap Sterling ini dianggap bagian penting terkait memerangi isu rasisme, terutama dari segi pendapat dari pemain, yang tidak jarang justru menjadi korban dari perilaku rasis tersebut. Tidak hanya itu, di atas lapangan, Sterling terbukti menjadi salah satu andalan City dalam meraih tiga gelar domestik pada musim lalu. Sementara pada musim ini, Sterling juga mampu terus tampil konsisten, dengan mencetak 13 gol dari 14 laga di semua ajang.
''Raheem layak diberi ucapan selamat atas dampak yang dia telah berikan, baik di atas atau pun di luar lapangan. Sepak bola memerlukan sosok seperti dia, terutama dalam hal konsistensi terkait isu-isu yang penting di industri sepak bola,'' ujar salah satu pendiri Football Black List, Rodney Hinds.
Selain Sterling, dua pemain Liga Primer Inggris lainnya, Mane dan Rose juga masuk dalam daftar pemain berkulit hitam paling berpengaruh buat sepak bola Inggris pada 2019. Mane terpilih lantaran aksi sosial dan filantropis dalam membangun sekolah di Senegal. Sedangkan, Rose dinilai memberikan andil dalam upaya peningkatan kesadaran kesehatan mental pesepak bola.
Nama-nama yang terdapat dalam semua kategori di daftar final rilisan Football Black List ini dipilih oleh perwakilan dari Otoritas Liga Primer Inggris, Asosiasi Pemain Profesional (PFA), Asosiasi Manajer Profesional, Otoritas Piala Liga Inggris, dan organisasi anti rasisme, Kick It Out. Rencananya, anugerah penghargaan Fooball Black List 2019 ini akan digelar di London pada 21 November mendatang.