REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengangkat isu krisis kemanusiaan di Rakhine State (Myanmar) dan Palestina dalam pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Keduanya bertemu selepas sesi pleno KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, Sabtu (2/11) kemarin.
Dikutip dari siaran resmi istana, Presiden Jokowi menyampaikan pandangannya terkait situasi terkini terhadap dua isu tersebut. Jokowi juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk ikut terlibat dalam upaya penyelesaian masalah.
"Presiden menyampaikan observasinya terhadap dua isu tersebut. Sekali lagi, Indonesia secara aktif bersedia, more than ready, untuk berkontribusi dalam upaya penyelesaian dua masalah yang tak mudah itu," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang ikut mendampingi Jokowi.
Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan apresiasinya kepada Jokowi atas kontribusi Indonesia selama ini dalam upaya penyelesaian dua isu tersebut.
Meski hingga saat ini situasi di Rakhine State dan Palestina belum menemukan hasil yang diharapkan, Jokowi dan Antonio berpandangan bahwa semua pihak harus tetap menjaga asa dalam mengurai masalah di dua hal tersebut. "Kita tidak boleh putus asa. Kita harus terus berusaha karena dua-duanya pada akhirnya menyangkut masalah kemanusiaan," kata Retno.