REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konstruksi Proyek Kereta Api Bandara Adi Soemarmo Solo ditargetkan rampung pada 20 Desember 2019. Diharapkan, KA Bandara sudah bisa digunakan untuk musim ramai Tahun Baru 2020.
“Pertengahan Desember sudah selesai konstruksinya, dan harapannya 28 Desember beroperasi dan bisa dioperasikan sebelum Tahun Baru,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau KA Bandara Adi Soemarmo di Solo, Ahad (11/3)
Budi menyebutkan progres konstruksi KA Bandara Adi Soemarmo Solo saat ini sudah mencapai 94 persen.
“Sekarang sudah 94 persen tinggal sedikit saja bagian-bagian yang belum terkoneksi, ada urusannya dengan perlintasan jalan tol dan ada jalan tambahan dengan warga,” katanya.
Ia menuturkan pengaturan di Stasiun Kadipiro sebagai titik lintasan dari Stasiun Solo Balapan dan lanjutan ke Stasiun Bandara Adi Soemarmo sudah rampung. Saat ini masih dilakukan pembangunan persilangan di lintasan jalan tol yang dibuat layang (elevated) dan di bawahnya rel kereta.
Adapun soal pembebasan tanah, Budi mengatakan saat ini sudah diselesaikan meskipun agak terlambat.
“Masalah dengan warga karena kemarin itu Pilpres, jadi kita enggak bisa melakukan percepatan pembebasan tanah. Setelah Pilpres baru selesai tanah-tanah masyarakat, tinggal interkoneksi,” katanya.
KA Bandara Adi Soemarmo terdiri dari dua rangkaian kereta yang bisa menampung sekitar 300 penumpang. Kereta tersebut akan berangkat setiap 37 menit dan paling lama 40 menit dengan waktu tempuh paling cepat 19 menit dari Stasiun Balapan Solo ke Stasiun KA Bandara Adi Soemarmo.
Dalam sehari, KA Bandara Solo melayani 60 perjalanan pulang-pergi (PP) di mana keberangkatan paling awal, yakni 04.53 dan paling akhir 23.14. Total jarak yang ditempuh KA Bandara Solo adalah 12,97 kilometer di mana kereta akan melaju dengan kecepatan 75-85 kilometer per jam.
Sementara itu, nilai investasi proyek tersebut sebesar Rp800 miliar. Menhub berharap KA Bandara Adi Soemarmo Solo dapat menjadi angkutan antarmoda baik dari Solo dan Yogyakarta, maupun dari daerah sekitarnya, seperti Wonogiri, Sragen dan Madiun.
Dengan adanya KA Bandara Adi Soemarmo, maka dapat menciptakan interkoneksi dari Solo ke Yogyakarta yang disambung dengan KA Prambanan Ekspres (Prameks).