Senin 04 Nov 2019 06:10 WIB

Kala Dua Raksasa Eropa Terjerembap

Kekalahan ini disebut-sebut sebagai yang terburuk bagi Muenchen dalam satu dekade.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Bayern Muenchen Niko Kovac.
Foto: AP Photo/Dave Thompson
Pelatih Bayern Muenchen Niko Kovac.

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Nasib tragis dialami oleh Bayern Muenchen di antara tim-tim papan atas pada liga top Eropa pekan ini. The Bavarian harus tertunduk lesu ketika dibantai tuan rumah Eintracht Frankfurt 1-5 pada pekan ke-10 Bundesliga Jerman, di Commerzbank Arena, Sabtu (2/11).

Kekalahan ini tidak hanya membuat Muenchen gagal merebut posisi puncak dari Borussia Moenchengladbach tapi juga harus melorot ke urutan keempat.

Berawal dari kartu merah terhadap pemain Muenchen, Jerome Boateng, Frankfurt mampu memanfaatkan keunggulan pemain. Filip Kostic membuka pesta gol tuan rumah melalui sepakan jarak dekatnya pada menit ke-25. Lalu Djibil Show menggandakan keunggulan pada menit ke-33.

Robert Lewandowski sempat memperkecil ketertinggalan empat menit setelah gol kedua tuan rumah. Namun tak lama kemudian David Abraham mencetak gol ketiga bagi tuan rumah. Anak asuh Niko Kovac benar-benar tertunduk ketika Frankfurt mencetak dua gol lagi lewat Martin Hinteregger dan Pacienca.

Kekalahan besar ini juga berdampak kepada isu masa depan Kovac bersama klub raksasa Jerman. Pertanyaan tentang hal tersebut ditujukan kepadanya meskipun dia enggan menjawabnya. Menurut Kovac persoalan masa depan bukan persoalan dirinya.

"Setelah kartu merah, semuanya keluar kendali. Namun, itu seharusnya tidak terjadi pada kami dan bukan itu yang kami harapkan dari diri kami sendiri. Kami membuat terlalu banyak kesalahan," kata Kovac yang memilih membahas pertandingan dibandingkan nasib masa depannya, dilansir dari The National, Ahad (3/11).

Kekalahan ini disebut-sebut sebagai yang terburuk bagi Muenchen dalam satu dekade. Kovac dan para pemain pun tampak kecewa ketika keluar dari stadion. Kekalahan ini membuat Die Roten tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen.

photo
Ernesto Valverde

Nasib sama juga dialami Barcelona ketika kalah dari tuan rumah Levante 1-3, pada jornada ke-12 La Liga Spanyol, di Stadion Cuitat de Valencia, Sabtu (2/11). Meski sempat unggul lebih dulu melalui tendangan pinalti Lionel Messi, tapi satu gol itu dibalas tiga gol oleh tuan rumah lewat Jose Campana, Borja Mayoral, dan Nemanja Radoja.

Pasca-pertandingan, pelatih Barcelona, Ernesto Valverde enggan menanggapi desakan sebagian pendukung Barcelona agar ia mengundurkan diri. Valverde menegaskan tak akan mengundurkan diri dari kursi pelatih.

“Para pemain telah merespons, dan kami harus terus bekerja,” kata mantan pelatih Valencia dan Athletic Bilbao itu, dilansir dari Marca.

Valverde mengakui kemenangan Levante. Barca sebenarnya telah bermain sesuai rencananya. "Namun, apapun yang terjadi semua pemain harus melihat langkah ke depannya agar menampilkan permainan yang lebih baik."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement