REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 1968, Provinsi DKI Jakarta memiliki tradisi tahunan memilih duta pariwisata yang dijuluki Abang None Jakarta. Pemilihan tersebut diharapkan memunculkan bibit-bibit yang mampu berkontribusi bagi kemajuan ibu kota negara.
Menjadi None Jakarta tidak harus selalu lahir dan berkiprah di Jakarta. Siapa saja boleh berpartisipasi dalam pemilihan.
Menjadi None Jakarta bisa menjadi ajang menunjukkan bakti dan mewujudkan pandangan hidup demi kemajuan dan cinta kepada bangsa. Sebagian perempuan yang menyandang gelar None Jakarta itu memiliki ide sama untuk menuangkan kisah inspiratifnya dalam bentuk buku. Mereka menulis buku yang mengisahkan suka duka selama pemilihan None Jakarta, sekaligus harapan mereka terhadap Jakarta.
Para penulis adalah 20 None Jakarta periode 1981-2016. Beberapa namanya termasuk Sylviana Murni (1981), Romi Triana Herlambang (1988), Lula Kamal (1990), Delicia Gemma Syah Marita (2013), Vina Andhani Muliana (2014), Muthia Khanza (2015), Yasmine Kurnia (2016), dan belasan lainnya.
Banyak pengalaman indah dan mengharukan yang mereka tuangkan dalam buku. Selain itu, para None Jakarta bercerita tentang kegiatan mereka saat ini. Ada yang berkiprah di bidang pemerintahan, jurnalisme, pariwisata, perhotelan, seni, bisnis, dan masih banyak lagi.
Judul 'Cerita, Cinta, dan Cita-cita: Kumpulan Kisah None Jakarta (1981-2016)' sangat pas menjadi tajuk buku setebal 192 halaman ini. Perilisan buku secara resmi untuk publik akan berlangsung di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (30/10) siang.
"Semoga bisa menjadi inspirasi para pemuda, agar hidup makin bermanfaat," kata salah satu penulis, None Jakarta 1981 Sylviana Murni, lewat akun media sosialnya. Saat ini, perempuan yang biasa disapa Mpok Sylvi itu menjabat sebagai anggota DPD RI dari DKI Jakarta periode 2019-2024.