REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Leicester City kembali ke posisi ketiga klasemen sementara Liga Primer Inggris setelah sempat digusur Chelsea. Leicester mengatasi Crystal Palace 2-0 di Selhurst Park, London, Ahad (3/11), untuk berada di tiga besar klasemen.
Leicester membawa pulang tiga angka berkat gol dari Caglar Soyuncu dan Jamie Vardy pada babak kedua. The Foxes mengoleksi nilai 23 dari 11 laga, sama dengan Chelsea. Hanya, tim asuhan Brendan Rodgers unggul dalam perhitungan gol sehingga berhak menempati posisi tiga.
Adapun Palace harus tertahan di posisi sembilan dengan nilai 15. Ini kekalahan keempat Palace musim ini.
Jalannya laga
Kedua tim mengembangkan tempo tinggi sejak awal. Bola dialirkan dengan cepat, kebanyakan melalui sisi sayap. Tapi tim yang bertahan juga tak kalah sigap untuk menutup lawan atau alur bola. Alhasil, tak banyak peluang matang yang tercipta meskipun laga berlangsung dinamis. Palace lebih sering menunggu untuk melancarkan serangan balik cepat, sementara Leicester betah menguasai bola sedikit lebih lama sebelum mengobrak-abrik pertahanan tuan rumah. Hingga babak pertama berakhir, skor kacamata tak berubah.
Babak kedua juga dimulai serupa, tapi kali ini tekanan lebih dilancarkan Leicester. Hingga dalam satu kesempatan sepak pojok, the Foxes mendapatkan gol. Ayunan kaki James Maddison membuat bola melengkung dan menyusup di celah antara tubuh para pemain Palace. Pada saat yang tepat, Soyuncu berlari menyambut bola. Tanpa kawalan, bek asal Turki ini dengan mudah menaklukkan kiper Vicente Guaita lewat tandukan yang dipantulkan.
Gol yang tak disangka ini membuat palace tersengat dan meningkatkan intensitas. Menit ke-62, Patrick van Aanholt membawa bola dalam kawalan. Wilfried Zaha yang berdiri lebih bebas berteriak meminta bola, tapi Van Aanholt memilih mengeksekusi sendiri dan menyesalinya karena bola melambung.
Menit ke-70, umpan silang Joel Ward yang mengalah ke Zaha dimentahkan Ricardi Pereira hingga berbuah sepak pojok, Tapi tendangan sudut Luka Milivojevic tak bisa dimanfaatkan rekannya.
Pelatih Palace Roy Hodgson memasukkan Max Meyer menggantikan Cheikhou Kouyaté sementara Rodgers menurunkan Demarai Gray menggantikan Ayoz Perez pada menit ke-75. Empat menit berselang, Hodgson kemudian menghabiskan jatah pergantian pemainnya dengan memasukkan James McCarthy menggantikan James McArthur yang cedera, sementara Christian Benteke menggantikan Jordan Ayew. Hodgson berharap postur kuat Benteke bisa membuat Palace beradu bola udara di kotak penalti Leicester.
Tapi justru Palace yang kembali dibobol pada menit ke-88. Setelah berhasil mematahkan serangan tuan rumah, Leicester menyerang dari sayap. Youri Tielemans dari sisi kiri memberikan operan mendatar yang sempurna untuk Vardy. Bola diberikan Vardy kepada Demarai Gray yang bergerak menusuk. Tapi Gray dengan cerdik memberikan bola kembali kepada Vardy yang sudah tak dijaga. Dengan mudah, eks penyerang timnas Inggris ini menjebol gawang Guaita untuk kali kedua. Gol ke-10 Vardy di Liga Primer Inggris musim ini sekaligus menjadi gol terakhir pada laga ini.