REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lewis Hamilton mengunci gelar juara dunia F1 keenam kalinya setelah finis runner-up pada balapan Grand Prix Amerika Serikat (AS) di Austin, Texas, Ahad (3/11) waktu setempat. Rekan satu timnya di Mercedes, Valtteri Bottas, keluar sebagai juara balapan seri ke-19 itu setelah start dari pole position dan menggunakan dua strategi pitstop yang berjalan sempurna.
Namun dengan mengemas 18 poin, Hamilton menutup peluang Bottas bertarung untuk titel musim ini setelah sang pembalap Britania itu unggul 67 poin dengan dua balapan tersisa. Hamilton tiba di Sirkuit Americas (COTA) dengan hanya memerlukan empat poin untuk mengunci gelar juara dunia musim ini.
Hamilton, dengan satu strategi pitstop, hampir merayakan gelar keenamnya dengan menjuarai balapan di COTA. Namun di lima lap terakhir ia cukup kewalahan dengan sisa umur ban hard yang dipakai sehingga Bottas menyalip untuk memimpin lomba hingga finis 4,148 detik di depan.
"Balapan yang sangat sulit hari ini. Valtteri melakukan tugasnya dengan baik," kata Hamilton usai balapan.
Ini merupakan kali kedua bagi Hamilton mengunci gelar juara dunia di Austin setelah sebelumnya ia merayakan gelar ketiganya di COTA pada 2015. Hasil itu juga membuat Mercedes menjadi tim pertama dalam sejarah yang meraih gelar ganda secara beruntun, setelah mengunci gelar konstruktor bulan lalu di Jepang.
Dalam usia 34 tahun, Hamilton kini menjadi pembalap tersukses kedua dengan enam gelar juara dunia, menyingkirkan mantan pembalap Mercedes Juan Manuel Fangio ke peringkat tiga dan mendekatkan dirinya ke rekor Michael Schumacher yang memegang tujuh gelar.
"Ayah saya memberitahu saya ketika saya berusia enam atau tujuh tahun untuk jangan pernah menyerah, itu adalah moto keluarga. Saya tak memikirkan soal kejuaraan, tapi sebagai seorang atlet, saya merasa tak pernah sesegar sekarang. Saya siap untuk balapan selanjutnya, kami akan terus maju," kata Hamilton.
Bottas pun mengucapkan selamat kepada rekan satu timnya itu. "Ini kemenangan yang bagus, namun itu tak cukup dan Lewis meraih gelar itu, selamat kepadanya. Dia pantas untuk itu, dia kuat di musim ini."
Max Verstappen yang tampil cepat di lima lap terakhir sempat mengancam posisi Hamilton, namun bendera kuning dikibarkan ketika mobil Haas Kevin Magnussen keluar trek di dua lap terakhir. Oleh karena itu, Verstappen yang mendekat hingga satu detik di belakang Hamilton pun tak boleh melaju lebih kencang dan harus puas di P3 untuk tim Red Bull.
Sementara itu di kubu Ferrari, strategi tak berjalan dengan baik. Charles Leclerc tak cukup cepat untuk bersaing memperebutkan podium dan hanya finis P4. Sedangkan Sebastian Vettel menjalani start yang buruk, kehilangan banyak posisi dari P2 ke P7 hingga lap ke-2. Juara GP Amerika 2013 itu mengeluh di radio jika mobilnya mengalami understeer.
Belum selesai masalah teknis di mobil Vettel, bencana datang kepada pembalap asal Jerman itu ketika suspensi kanan belakang mobilnya patah saat melaju di Tikungan 9 di lap ke-8.