REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tangan yang patah tidak akan menghalangi bintang Golden State Warriors Stephen Curry untuk bermain di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang. Curry benar-benar berniat bermain untuk timnas basket Amerika Serikat (AS) meskipun mengalami cedera.
Hal tersebut diungkapkan Sang Ayah, Dell Curry kepada ESPN, Ahad (3/11). Curry yang berusia 31 tahun patah tangan kiri saat pertandingan 30 Oktober melawan Phoenix Suns. Curry menjalani operasi dan akan kehilangan waktu bermain setidaknya tiga bulan karena cedera.
Jadwal itu sebenarnya tak memberikan banyak waktu bagi Curry untuk bermain di Olimpiade 2020, yang dimulai pada 24 Juli. "Benar. Ia ingin bermain di olimpiade," kata Dell Curry dalam program acara The Undefeat. "Ini sedikit kemunduran, tapi mudah-mudahan itu tujuan yang bisa ia perjuangkan melalui rehabilitasi."
Stephen Curry belum mengomentari masalah ini, meskipun sepertinya bermain di olimpiade itu penting baginya. Timnas AS telah memenangkan medali emas olimpiade, Curry tidak pernah bermain di olimpiade.
Warriors sudah memulai dengan awal yang sulit tanpa Curry, tetapi segalanya menjadi lebih buruk sejak si pemain cedera. Setelah memulai musim dengan catatan menang-kalah 1-3 dengan Curry, Warriors kehilangan dua pertandingan terakhir tanpa Curry.
Pada 1-5, Warriors menelan rekor terburuk dalam kompetisi bola basket NBA. Jika Warriors tidak dapat menemukan cara untuk membalikkan keadaan, Warriors akan terancam kehilangan play-off NBA untuk pertama kalinya sejak 2011-2012.