REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mario Balotelli mengancam akan keluar lapangan setelah ia menjadi target ejekan rasis saat laga antara Brescia melawan Hellas Verona di Serie A Italia, Ahad (3/11). Brescia kalah 1-2 pada laga tersebut.
Wasit Maurizio Mariani menghentikan permainan dan mulai protokol anti-rasisme setelah Balotelli mengambil bola di awal babak kedua dan menendang ke kerumunan
Rekan se-tim Balotelli dan ofisial pertandingan membujuk mantan striker Manchester City dan Liverpool itu untuk tetap berada di lapangan, dan sebuah pengumuman menyusul, memperingatkan jika terus berlanjut maka pertandingan akan dihentikan.
Balotelli tidak berbicara dengan wartawan setelah pertandingan, tetapi memposting video insiden itu di akun Instagram-nya dengan pesan terima kasih kepada mereka yang menunjukkan solidaritas dengannya dan mengecam mereka yang menyangkalnya.
Pasalnya, pelatih Hellas Verona, Ivan Juric, membantah mendengar nyanyian rasis. "Rasis membuat saya mual, tetapi hari ini saya tidak mendengar apa-apa," kata Juric kepada Sky Sport Italia, dikutip dari ESPN, Senin (4/11). "Saya mendengar banyak peluit, jenis klasik. Banyak provokasi, tapi saya tidak mendengar ada nada rasis. Itu bohong."
Pelatih Brescia Eugenio Corini juga mengatakan dia tidak mendengar nyanyian ofensif. Namun, menurut Corini, jika wasit menunda pertandingan dan meminta pengumuman untuk menghentikan ujaran rasis, maka benar terjadi sesuatu. "Jujur, saya jauh dan saya tidak mendengar apa-apa," kata Corini.
Pada saat kejadian, Brescia tertinggal 0-1. Mereka akhirnya kalah 2-1, dengan Balotelli mencetak gol lima menit sebelum pertandingan berakhir.
Pemilik Verona, Maurizio Setti mengatakan kepada Sky Sports Italia, ia tidak mendengar ejekan rasis dari penggemar Verona. Kendati demikian, Setti mengaku menghampiri Balotelli usai pertandingan untuk meminta maaf. "Saya minta maaf kepadanya jika seseorang mungkin mengatakan sesuatu," kata Setti.