Senin 04 Nov 2019 09:44 WIB

Tiga Strategi Majukan Ekonomi RI Ala Bank Indonesia

Tantangan ekonomi Indonesia datang dari eksternal dan internal

Rep: Novita Intan/ Red: Elba Damhuri
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers tentang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Oktober 2019 di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers tentang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Oktober 2019 di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- Bank Indonesia (BI) memandang tren perekonomian dalam negeri dapat ditunjukkan dalam lima hal. Pertama, mengurangi dampak globalisasi dengan tendensi perdagangan dan investasi global mengarah ke dalam negeri.

Kedua, mencari sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi. Ketiga, volatilitas arus modal asing. Keempat, layanan keuangan dari non-bank, dan kelima milenial sebagai tenaga kerja dan konsumen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ada tiga strategi agar perekonomian Indonesia bisa tetap relevan. "Pertama, kita harus adaptif dan responsif. Kedua, kita harus sinergi, dan ketiga kita harus inovatif," ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Senin (4/11).

Menurutnya, adaptif dan responsif ditunjukkan melakukan transformasi kebijakan/strategi. Dahulu Bank Indonesia fokus menjaga stabilitas nilai rupiah dengan mengandalkan suku bunga, kini fokus Bank Indonesia bukan hanya stabilitas nilai tukar melainkan juga bagaimana Bank Indonesia bisa berkontribusi nyata dalam perekonomian nasional dengan financing.

"Transformasi organisasi. Bank Indonesia membuat unit-unit kerja untuk mendorong perekonomian nasional, membangun cluster-cluster ekonomi, organisasi proses kerja, digitalisasi ekonomi, mengembangkan human resource melalui corporate university dan memberikan award dan reward," jelasnya.

Perry menyebut pihak berupaya melakukan sinergi ditunjukkan dengan mulai terbuka untuk bekerja sama demi pembangunan ekonomi, demi mencapai cita-cita Indonesia menjadi negara berekonomi tinggi pada 2045. Bank Indonesia bersinergi dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga finansial untuk membangun kawasan ekonomi, pembiayaan infrasturktur dan menentukan kebijakan perpajakan.

"Menjadi inovatif ditunjukkan dengan penciptaan inovasi, Bank Indonesia melakukan inovasi sistem keuangan untuk mensinergikan pembiayaan digital dan memberdayakan mahasiswa di kampus-kampus sebagai penggerak masa depan keuangan Indonesia," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement