REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Forum Santri Indonesia (FSI) akan mendeklarasikan santri untuk perdamaian dunia. Deklarasi digelar sekaligus peringatan Milad ke-2 FSI di Gedung Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Ahad, (10/11).
Bendahara Umum DPP FSI yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Milad Hari Santri Nasional 2019, Isra A Sanaky saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (3/11), mengataka selama ini memang masih banyak pihak-pihak tertentu menilai santri Idonesia yang merupakan bagian dari Islam memiliki pemahaman radikal.
Isra menegaskan, Islam dan santri Indonesia bukan kaum radikalis, dan juga bukan sarang teroris. "Santri Indonesia adalah kaum terpelajar yang mencintai Indonesia. Dan Islam bukan terorisme, Islam bukan radikalisme," katanya.
Menurut Isra, sejak jaman pergerakan kemerdekaan Indonesia, santri sudah ikut berjuang. Bahkan, hingga saat ini santri tetap mencintai Indonesia dan dapat dipastikan santri tidak akan merusak Indonesia melalui pemahaman-pemahaman radikal dan intoleran. "FSI berdasarkan Pancasila, Merah Putih," kata dia menegaska.
Isra menjelaskan, Wakil Presiden KH Ma'aruf Amin, merupakan Dewan Pelindung dan Penasehat Forum Santri Indonesia. Selain itu, sejumlah tokoh nasional, seperti Prof Rohkmin Dahuri juga sebagai Ketua Dewan Pembina FSI. "FSI terdiri dari lintas aliran Islam. Ada NU, Muhammadiyah, dan semua lintas santri," katanya.
Menurunya, pada miliad ini akan dihadiri 3.000 santri dan anak yatim piatu. Selain itu, lanjut dia, semua pimpinan lembaga negara, Kementerian dan Pimpinan-Pimpinan BUMN, Ormas Islam, dan para kiai dan pimpinan pondok pesantren, diundang bersama-sama ke acara itu
Rencananya, kata dia, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'aruf Amin, serta Menteri Agama, Jenderal TNI Purnawirawan Fachrul Razi akan hadir dan membuka acara.
Isra mengatakan, pada kesempatan itu juga, panitia akan membarikan kesempatan kepada Menag untuk mengklarifikasi atas pernyataannya yang kurang pas baru-baru in mengenai Islam. "Beliau akan menyampaikan klarifikasi langsung nanti di acara itu. Kami kasih kesempatan," kata Isra.
Lebih lanjut, mantan Komandan Brigade Nasional Remaja Masjid Indonesia ini menyampaikan, pihaknya bersyukur setelah puluhan tahun Indonesia Merdeka, baru kali ini Indonesia mengangkat derajat kaum Santri.
Oleh karenanya, Milad Hari Santri Nasional 2019 yang digelar Forum Santri Indonesia nanti, juga berisi kegiatan Syukuran dan Doa, atas terpilihnya Presiden Joko Widodo kembali. Serta terpilihnya Dewan Penasehat FSI KH Ma'aruf Amin sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Isra berharap ke depan, peran para santri tidak dibelakangkan. Hari Santri adalah pengakuan tertinggi di Negeri ini. Karena, peranan santri dalam sejarah Indonesia juga tidak kecil. Untuk itu milad ini menjadi momen luar biasa yang mesti disyukuri. "Milad ini kita mendoakan pemimpin kita, dan juga agar santri ke depan lebih maju dan lebih diperhatikan," katanya.
Saat ini, lanju Isra, struktur kepengurusan FSI adalah Iwan Ari Kurnia menjabat sebagai Ketua Umum DPP Forum Santri Indonesia. Sedangkan Sekjen dijabat oleh H Sudi Hartono. Dengan Ketua Dewan Pembina DPP FSI adalah Prof Dr Rohkmin Dahuri, serta Dewan Pelindung Nasional sekaligus Penasehat Nasional DPP FSI adalah KH Ma'aruf Amin, yang kini menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.