REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH - Sebanyak 94 pebalap menjajal lintasan sepanjang 129.9 kilometer pada etape ketiga ajang sport tourism Tour de Singkarak (TdS) yang ke-11, Senin (4/11). Selain jalur lintasan yang lebih panjang yakni 129.9 kilometer, rute pada etape ke III yang mengambil titik star di kawasan Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota dan finish di Kota Padang Panjang ini. Lintasan ini memiliki karakteristik medan lintasan yang lebih berat dari dua etape sebelumnya.
Meski harus menghadapi rintangan medan dengan lintasan yang lebih berat, pada etape ke III ini, para pebalap tetap mendapatkan bonus untuk sejenak menyegarkan mata tanpa mengurangi konsentrasi saat balapan.
Sejumlah spot destinasi wisata unggulan Sumatera Barat siap menyambut kedatangan pebalap dan tim official TdS 2019. Pertama sejak memulai balapan, pembalap, ofisial dan pelancong akan disuguhi dengan keindahan objek wisata geopark Lembah Harau.
Setelah itu, pembalap dapat melintasi jalur dengan pemandangan elok jembatan layang Kelok Sembilan dikenal unik dan indah. Kemudian pembalap dapat merasakan mengayuh sepeda di dari Bukittinggi ke Padang Panjang. Lintasan yang menghubungkan dua kota tersebut diapit oleh dua gunung ikonik Sumbar. Yakni Gunung Marapi dan Gunung Singgalang.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sengaja merekomendasikan lintasan etape per etape Tour de Singkarak dari tahun ke tahun penyelenggaraan, melewati banyak tempat objek wisata. Dengan tujuan potensi kepariwisataan Ranah Minang dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat internasional.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebutkan Tour de Singkarak telah menjadi model penyelenggaraan event besar yang dikelola dengan berorientasi kepada kenyamanan pengunjung sebagai upaya pencitraan sebuah destinasi wisata.
“TdS tahun ini akan dilaksanakan sembilan etape dengan melewati berbagai macam daya tarik wisata. Supaya pariwisata kita semakin maju," kata Nasrul.
Menurut Nasrul, selain di sektor kepariwisataan, juga ada banyak nilai-nilai strategis yang hendak dicapai terutama dari sisi tourism, olah raga hingga ekonomi, melalui pelaksanaan Tour de Singkarak ini.
Pemerintah Sumatera Barat ingin meningkatkan potensi dan mengedukasi masyarakat tentang keanekaragaman potensi wisata alam dan budaya.
Dari sisi olah raga, sambung Nasrul Abit, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ingin memantapkan posisi Tour de Singkarak dalam kalender UCI sebagai event balap sepeda unggulan berkelas dunia. Di mana TdS telah mampu menyajikan perlombaan balap sepeda profesional yang kompetitif.