REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Aroma permen yang segar nan manis berembus menyusuri jalan Bab al-Bahr yang bersejarah di pusat kota Kairo, Mesir. Aroma permen ini menjadi pertanda bahwa tradisi maulid Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai "al-Mawlid an-Nabawi" di Kairo semakin dekat.
Boneka permen yang didekorasi, permen berbentuk kuda, dan camilan berisi kacang dipajang di toko-toko yang berjejer di jalan yang sibuk di dekat Islamic Cairo, distrik bersejarah yang dipenuhi masjid, makam, dan kafilah.
“Kami senang berbagi suasana hati yang bahagia ini,” kata seorang yang tengah menghiasi boneka permen dengan kertas berkilauan dan berwarna, sehingga menarik minat anak-anak.
"Kami datang ke Bab al-Bahr setiap tahunnya untuk menghias permen," kata pedagang itu seperti dilansir dari Malay Mail, Senin (4/11).
Muslim Sunni di banyak bagian dunia merayakan maulud Nabi Muhammad SAW pada hari ke-12 bulan ketiga dari kalender Islam, yang tahun ini jatuh pada Sabtu, 9 November.
Perayaan Maulid dimulai sejak dinasti Fatimid yang memerintah Mesir sekitar 1.000 tahun lalu. Sebagai orang yang setia menanti perayaan, membuat makanan penutup dan mempersiapkan manisan lezat lainnya yang terbuat dari kacang, biji wijen, kelapa, dan pistachio.
“Saya telah datang ke sini setiap tahun selama 35 tahun terakhir karena saya suka mendekorasi permen,” kata Abdou, 56 tahun, yang awalnya adalah seorang tukang kayu. "Permen ini tersedia untuk orang miskin dan orang kaya," kata Abdou.
Di dekat Abdou, Sayed yang berusia 25 tahun berdiri mengaduk campuran gula yang mendidih dengan spatula kayu besar. Menurut Sayed, setelah perayaan ini usai, mereka akan kembali membuat cokelat dan permen biasa.