REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sepanjang perjalanan hidupnya Said Tuhuleley telah banyak melakukan aksi pemberdayaan masyarakat. Kepergian Said menyisakan duka bagi orang-orang terdekatnya. Namun, jejak langkah perjuangannya masih dapat dirasakan hingga saat ini.
Dalam buku Jejak Langkah Said Tuhuleley, para sahabat dan orang-orang terdekat Said meninggalkan kesan mendalam. Amien Rais misalnya, mengenang Said sebagai pejuang kaum dhuafa dan mustadhafin.
Menurut Amien, fokus dan perhatian Said Tuhuleley adalah bagaimana menolong kaum dhuafa dan mustadhafin agar bisa hidup wajar, meninggalkan kehidupan yang masih dalam tahapan sub-human alias belum cukup manusiawi.
Sementara itu, Bambang Cipto menggambarkan Said Tuhuleley sebagai sosok yang berhasil membuat terobosan yang sangat berharga dan patut untuk diteladani. Dan, bagi Buya Syafii Maarif, Said Tuhuleley adalah seorang pembela sejati rakyat miskin dan pelopor pilar ketiga gerakan Muhammadiyah.
Said memang dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap keadaan masyarakat dhuafa. Kepeduliannya tidak hanya didukung oleh perasaan empati, tetapi juga memberikan aksi melalu ide-ide cemerlangnya sebagai wujud dari implementasi pemberdayaan masyarakat.
Dalam tulisannya berjudul Jihad Kemanusiaan Tuhuleley, M Fuad Nasar menjelaskan, melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Said telah berkhidmat membina masyarakat dhuafa untuk bisa bangkit meraih kemandirian ekonomi.
Menurut Fuad, Said mengajak ahli pertanian untuk membimbing petani di pedesaan agar produksinya meningkat dengan biaya murah di tengah penyusutan lahan pertanian yang terus berlangsung di negara ini.
Sebagai pimpinan yang bertanggung jawab dalam mengawal program pemberdayaan masyarakat, Said Tuhuleley tanpa kenal lelah berkeliling Nusantara dan menghadiri panen raya di daerah-daerah binaannya.