Senin 04 Nov 2019 17:13 WIB

AP I Masih Proses Kembangkan Sejumlah Bandara Ini

Infrastruktur jadi hal penting menghubungkan kawasan produksi dengan distribusi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) Kulonprogo.
Foto: Republika/Binti sholikah
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) masih dalam proses mengembangkan sejumlah bandara untuk memaksimalkan konektivitas di Indonesia. Bandara yang masih terus dikembangkan tersebut yaitu Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Lombok Praya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

“Seiring dengan fokus Pemerintah pada pengembangan infrastruktur transportasi tersebut, Angkasa Pura I juga terus mendorong pengembangan beberapa bandaranya di wilayah tengah dan timur Indonesia,” kata Direktur Utama AP Faik Fahmi, Senin (4/11).

Baca Juga

Faik menuturkan hal tersebut sesuai dengan visi misi pemerintah yang menegaskan pembangunan infrastruktur masih menjadi fokus kerja selama lima tahun ke depan. Dia mengakui, infrastruktur menjadi hal penting untuk menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi yang mempermudah akses ke kawasan pariwisata.

 

"Ini dilakukan sehingga dapat mendongkrak pembukaan lapangan pekerjaan baru yang pada akhirnya dapat mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat," ujar Faik.

Faik menjelaskan hingga 20 Oktober 2019, proyek pengembngan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) sudah mencapai 93,6 persen. Faik mengatakan pengembangan bandara tersebut ditargetkan dapat dioperasikan dan diresmikan pada akhir 2019.

Selanjutnya untuk pengembangan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Faik menuturkan hingga 27 Oktober 2019 mencapai 86,4 persen dan ditargetkan penerbangan domestik dapat beroperasi penuh pada Januari 2020. "Sedangkan penerbangan internasional dapat beroperasi penuh pada Maret 2020," ungkap Faik.

Sementara itu, pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah mulai pekerjaan desain dan perluasan terminal satu serta apron selatan-timur. Hingga 20 Oktober 2019, kata Faik,progres pengembangan terminal bandara tersebutsudah mencapai 16,3 persen dan ditargetkan dapat selesai pada awal 2021.

Selain ketiga bandara tersebut, pada Agustus 2019 lalu perluasan terminal Bandara Adi Soemarmo Solo sudah juga sudah rampung. "Kapasitasnha bertambah menjadi 1,3 juta penumpang pertahun dari kapasitas sebelumnya yang hanya sekitar 800 ribuan penumpang per tahun," jelas Faik.

Faik memastikan Terminal Bandara Adi Soemarmo juga terkoneksi langsung dengan stasiun kereta bandara yang juga sudah rampung. Pada akhir 2019 nanti, kata dia, stasiun kereta api bandara diharapkan sudah dapat beroperasi.

Selain itu, untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021, AP I juga tengah mengembangkan Bandara Internasional Lombok Praya. "Ini dilakukan melalui perpanjangan landas pacu dari 2.750 meter menjadi 3.330 meter, perluasan terminal menjadi 40 ribu meter persegi yang dapat menampung tujuh juta penumpang per tahun," ungkap Faik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement