Senin 04 Nov 2019 18:06 WIB

Krisis Air Bersih Masih Dialami Sejumlah Warga Cirebon

Krisis air bersih masih dialami warga Argasunya, Harjamukti, Cirebon.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Krisis air bersih masih dialami warga di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Meski status siaga kekeringan berakhir, pasokan air bersih masih minim.

‘’Sejumlah RT di sini masih mengalami krisis air bersih,’’ kata Lurah Argasunya, Dudung Abdul Barry, Senin (4/11).

Dudung mengatakan, krisis air bersih pada tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu. Menurutnya, krisis air bersih pada tahhun lalu hanya melanda empat RT. Namun tahun ini, krisis air bersih meluas di tujuh RT.

Adapun empat RT yang langganan mengalami krisis air bersih setiap tahun, yakni RT 05 dan RT 06 di RW 08 Kopiluhur, RT 02 di RW 10 Kedungjumbleng serta di RW 05 Kedungkrisik Utara.

Sedangkan tiga RT yang baru mengalami krisis air bersih pada tahun ini yaitu RT 05 di RW 04 Surapandan, RT 04 RW 08 Bendakulon dan RT 01 di RW 09 Cibogo.

‘’Tapi Alhamdulillah bantuan air bersih datang secara rutin hampir setiap hari untuk membantu warga kami,’’ tutur Dudung.

Sementara itu, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon, Agung Sedijono, mengungkapkan, sebenarnya status siaga kekeringan atau kemarau sudah berakhir pada 31 Oktober 201. Namun, hingga saat ini daerah di Argasunya memang masih mengalami krisis air bersih.

‘’Karena itu, pengiriman air bersih masih dilakukan,’’ kata Agung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement