REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menjelang kepulangan jenazah pembalap nasional Indonesia almarhum Afridza Munandar, pelayat yang datang ke rumah duka semakin ramai. Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Senin (4/11) sekitar pukul 17.30 WIB, terdapat ratusan pelayat yang datang ke rumah duka di Perum Tamansari Indah, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Puluhan karangan bunga juga memadati sekitar rumah duka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika.co.id, saat ini jenazah pembalap berusia 20 tahun itu sedang dalam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke rumah duka di Kota Tasikmalaya. Sejumlah klub motor dan aparat kepolisian juga sudah menyiapkan rencana penyambutan jenazah di gerbang Kota Tasikmalaya.
Diperkirakan, jenazah akan tiba di rumah duka pada Senin malam. Rencananya, setelah sampai, jenazah akan langsung dishalatkan dan dimakamkan di makam keluarga.
Salah satu sahabat Afridza, Anggi Purnama Putra (30 tahun) yang juga bergelut di dunia balap, merasa sangat kehilangan sosok almarhum. Di matanya, Afrida merupakan sosok yang tekun dan giat berlatih.
"Terakhir komunikasi setelah latihan bareng pada Ahad (27/10). Almarhum ngajak ke Galunggung naik sepeda biasa latihan fisik. Tapi enggak jadi," kata dia.
Selain rajin, Anggi mengatakan, Afridza selalu berperilaku baik dan santun pada senior dan junior. Almarhum juga disebut gemar berbagi pengalamannya di lintasan balap. "Dia juga tidak pernah terlewat shalat lima waktu," kata dia.
Meski dirasa berat, Anggi kini telah mengikhlaskan kepergian Afridza. Ia juga mendoakan almarhum agar diterima di sisi Allah.
"Saya terima karena ini takdir almarhum, menjadikan saya pribadi termotivasi untuk meneruskan semangatnya mengharumkan nama Tasikmalaya dan Indonsia," kata dia.
Afridza meninggal setelah mengalami kecelakaan saat bertanding dalam ajang Asia Talent Cup 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia pada Sabtu (2/11). Kabar itu pun langsung disambut duka oleh banyak pihak, termasuk juga para pembalap motor internasional.