Selasa 05 Nov 2019 01:03 WIB

BNPT: Gerakan Radikal Manfaatkan Bagian SDM Susupi Anggota

BNPT anggap penyusupan kelompok radikal di perusahaan nasional bukan lagi rahasia.

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (24/1).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Drs Suhardi Alius MH meminta agar perusahaan tidak lengah dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM).  Menurut Suhardi, disusupinya perusahaan-perusahaan nasional oleh kelompok radikal sudah bukan lagi menjadi rahasia. Mereka, kata Suhardi, mengisi kelemahan itu dengan menyebarkan pahamnya.

“Pengelola SDM tolong yang benar, karena kunci di SDM, kalau nanti disusupi, mereka gunakan SDM ini untuk menempatkan orang-orang mereka di posisi strategis, mulai dikuasai satu persatu, tempat ibadah dikuasai, sudah pernah terjadi, sekarang kita ambil lagi itu semua," ujarnya saat memberikan pembekalan Resonansi Kebangsaan serta Bahaya dan Upaya Pencegahan Paham Radikal Terorisme dalam kegiatan pembekalan Kandidat Mandiri Best Employee 2018: Walk The Talk “Leading by Exampledi Bank Indonesia Institute di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Suhardi menjelaskan para kandidat best employee juga memiliki kewajiban atas pencegahan paham ini. Menurut dia, para kandidat ini nantinya akan menjadi para pemimpin, sehingga harus memiliki kesadaran dan perhatian yang lebih terhadap lingkungannya.

“Kalian ini kan orang terpilih, kandidat karyawan terbaik, jadilah pemimpin yang bisa dicontoh, Kalian adalah yang nanti jadi tokoh-tokoh calon pemimpin, harus peduli, harus ada perhatian terhadap lingkungan,tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan tetapi juga mencegah paham-paham semacam ini untuk nusa dan bangsa,” ungkapnya.

Suhardi menjelaskan perbankan adalah salah satu bidang yang berkaitan erat dengan kelompok radikal. Mereka memanfaatkan bank-bank sebagai sarana untuk mendanai kelompok-kelompoknya.

Terlebih maraknya bank-bank internasional dengan kontrol yang lemah tetapi bisa menjangkau daerah-daerah yang tidak bisa dicapai bank-bank nasional.

Suhardi berharap setelah pembekalan ini, para kandidat akan memiliki kepedulian lebih, sehingga kemungkinan untuk menyebarnya paham-paham radikal di perusahan maupun di lingkungan bisa berkurang, bahkan dihilngkan.

“Saya harap kedepan para kandidat memiliki kepedulian lebih, jangan cuek, lingkungan kerja, lingkungan rumah, harus peduli,jika ada sesuatu yang aneh, segera laporkan, segera informasikan, agar mereka tidak semakin terpapar dengan hal yang tidak baik,” ungkapnya.

Direktur Kepatuhan dan SDM PT Mandiri, Agus Dwi Handaya, mengungkapkan apresiasinya atas bersedianya Kepala BNPT untuk memberikan pembekalan kepada kandidat karyawan terbaik 2018.

Ia berharap kedepannya para kandidat bisa menerapkan hal-hal yang telah dipelajarinya, baik untuk kemajuan Mandiri serta kemajuan Bangsa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement