REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cardiff City terancam dilarang melakukan aktivitas jual beli pemain selama tiga jendela transfer sebelum mereka membayar angsuran pertama ke klub Prancis Nantes untuk transfer Emiliano Sala. Keputusan ini disampaikan FIFA yang dilansir Reuters pada Senin (4/11).
Cardiff belum sempat memakai jasa Sala. Sebab sang Sala tewas saat pesawat yang dinaikinya jatuh di Selat Inggris dalam perjalanan untuk bergabung dengan klub Wales itu.
FIFA merilis daftar penuh untuk keputusan mereka pada September, yang mewajibkan Cardiff membayar angsuran pertama dari enam juta euro (sekitar Rp 93 miliar) yang sudah disetujui ke Nantes. Sala bergabung dengan Cardiff dengan biaya 15 juta pound (sekitar Rp271 miliar) pada Januari.
Mayat penyerang asal Argentina berusia 28 tahun itu ditemukan hampir tiga pekan kemudian setelah operasi pencarian digelar demi menemukan bangkai pesawat tersebut.
Komite Status Pemain FIFA mengatakan bahwa bila Cardiff tidak membayar enam juta euro dalam kurun waktu 45 hari setelah menerima rincian bank dari Nantes, larangan akan dijatuhkan.
"Larangan mendaftarkan pemain baru, baik secara nasional maupun internasional, untuk maksimal tiga bursa transfer penuh dan berturut-turut akan efektif," menurut pernyataan FIFA.
Hukuman tersebut akan dicabut bila Cardiff mematuhi putusan sementara itu.
Cardiff City tidak memberikan komentar terkait putusan tersebut, tetapi mereka sebelumnya menyatakan untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) di Swiss.
"Cardiff City FC sangat kecewa dengan keputusan Komite Status Pemain terhadap klub," ujar klub Wales tersebut setelah putusan awal.
Putusan FIFA menyatakan bahwa transfer telah resmi rampung sebelum Sala tewas dan karena itu Cardiff berkewajiban untuk melakukan pembayaran yang sudah disepakati oleh kedua klub.