REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Militer Mesir mengatakan pasukan mereka membunuh 83 anggota milisi ekstremis. Para milisi itu beroperasi di utara dan tengah Sinai selama beberapa bulan terakhir.
Dalam pernyataan, Senin (4/11), militer Mesir tidak mengungkapkan nama atau afiliasi milisi terebut. Mereka juga mengatakan pasukan Mesir menahan 64 anggota kriminal.
Para pasukan juga mengatakan para anggota milisi itu memasang 376 peledak sejak 28 September. Militer Mesir mengatakan, satu perwira dan dua tentara tewas atau terluka dalam operasi tersebut.
Pasukan keamanan Mesir mengatakan, sudah ratusan anggota milisi yang tewas selama militer menggelar operasi untuk mengalahkan ISIS atau kelompok ekstremis lainnya pada Februari 2018. Operasi itu digelar untuk membersihkan kelompok ekstremis di Semananjung Sinai, yang berbatasan dengan Israel dan Gaza.
Pengumuman keberhasilan operasi ini dilakukan secara acak. Kelompok ISIS Mesir yang bermarkas di Provinsi Sinai telah bersumpah untuk menunjuk pemimpin baru setelah kematian Abu Bakar al-Baghdadi.