Selasa 05 Nov 2019 09:55 WIB

Presiden Cina Temui Pemimpin Hong Kong Bahas Demonstrasi

Presiden Cina memuji pemimpin Hong Kong dalam menghadapi demonstrasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pemimpin Ekssekutif Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam sesi dialog dengan publik terpilih Hong Kong di Queen Elizabeth Stadium, Hong Kong, Kamis (26/9). Lam dicerca publik selama dua jam.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Pemimpin Ekssekutif Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam sesi dialog dengan publik terpilih Hong Kong di Queen Elizabeth Stadium, Hong Kong, Kamis (26/9). Lam dicerca publik selama dua jam.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Presiden Cina Xi Jinping melakukan pertemuan secara tiba-tiba dengan Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam di Shanghai, Senin (4/11). Dalam temu muka itu, Xi memuji kepemimpinan dan kerja keras yang dilakukan oleh Lam dalam menghadapi demonstran berbulan-bulan.

Xi dan Lam berada di Shanghai untuk China International Import Expo 2019. Xi dijadwalkan berpidato pada Selasa. Sebelumnya tidak ada rencana pemimpin Hong Kong untuk melakukan pertemuan itu.

Baca Juga

Kantor berita Pemerintah Cina Xinhua melaporkan, Xi juga menuntut upaya untuk mengakhiri kekerasan di pusat keuangan Asia itu. Dia meminta Lam menghukum mereka yang bertanggung jawab agar dapat menjaga kesejahteraan masyarakat umum di Hong Kong.

Selama pertemuan, Xi mengatakan, kepala eksekutif Hong Kong telah memimpin pemerintahannya "untuk sepenuhnya melaksanakan tugasnya, berusaha untuk menstabilkan situasi dan meningkatkan atmosfer sosial, dan telah melakukan banyak kerja keras," menurut Xinhua yang dikutip CNN. Xi menunjukkan kepercayaan pemerintah pusat yang tinggi pada Lam dan pengakuan penuh atas pekerjaannya dan tim pemerintahannya.

Saat demonstran menghadapi tindakan keras, Xi juga menyerukan upaya yang lebih efektif untuk mengadakan dialog dengan semua sektor masyarakat dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat.

Hong Kong sudah lima bulan mengalami demonstrasi yang dimulai pada Juni atas RUU ekstradisi yang kontroversial. Kerusuhan telah menjerumuskan kota ke dalam resesi dan merusak industri pariwisata.

Pemerintah Cina bulan lalu menolak desakan untuk mengganti Carrie Lam dari kedudukannya di awal 2020. Keputusan itu diambil karena ada ketidakpuasan yang meluas atas penanganannya terhadap protes.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan besar pemerintah pada akhir Oktober, pejabat senior Cina Shen Chunyao mengatakan, Beijing memiliki rencana untuk memperbaiki sistem penunjukan pemimpin Hong Kong. Namun, pemerintah China membantah sedang mencari pengganti pemimpin Hong Kong dan telah berulang kali mendukung penanganannya terhadap protes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement