Selasa 05 Nov 2019 14:42 WIB

Nasdem Kemungkinan Besar Tetap Dipimpin Surya Paloh

Pandangan-pandangan yang beredar di daerah masih menginginkan Surya Paloh.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Surya Paloh
Foto: Republika/ Wihdan
Surya Paloh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem akan segera menggelar kongres lima tahunan. Salah satu agendanya yakni pemilihan ketua umum dan pengurus partai untuk lima tahun ke depan.

Namun, Ketua DPP Nasdem Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM, Taufik Basari mengatakan, ada kemungkinan bahwa Surya Paloh akan memimpin partai tersebut untuk periode selanjutnya.

Baca Juga

"Pandangan-pandangan yang sekarang beredar di berbagai wilayah, provinsi, termasuk dari DPP, ya sepertinya kami masih membutuhkan sosok Surya Paloh untuk memimpin Partai Nasdem ini," ujar Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).

Nasdem sendiri akan mempersiapkan dan memperhitungkan sistem jangka panjang untuk partainya. Salah satunya terkait masa depan jika Nasdem tak lagi dipimpin oleh Surya Paloh.

"Bukan regenerasi (pemimpin partai), sistemnya. Sistem yang tidak bergantung pada sosok, kami tidak mau Partai Nasdem ini menjadi partai yang patron, tapi kami bersandar pada sistem," ujar Taufik.

Selain pemilihan ketua umum, Taufik mengatakan bahwa dalam kongres akan merumuskan kembali program-program kepartaian. Partai menyusun rencana kontribusi partai untuk lima tahun ke depan.

Untuk mewujudkan itu, Nasdem mengundang para ahli dan akademisi untuk berdiskusi dan menyerap pemikiran. Sehingga setelah kongres selesai bisa direalisasikan.

"Agar Nasdem bisa jadi partai modern yang bisa antisipasi berbagai tantangan ke depan, yang bisa memberikan warna baru dalam perpolitikan Indonesia," ujar Taufik.

Nasdem akan menyelenggarakan kongres pada 8 hingga 11 November 2019. Nantinya, acara tersebut akan ditutup dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Nasdem, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement